Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Desember 16, 2008

Kucuran kredit BPR melambat

Laporan Sulfaedar

MAKASSAR: Pengucuran kredit oleh bank perkreditan rakyat (BPR) se-Sulsel pada akhir tahun ini hingga semester II/2009 diperkirakan terus melambat seiring tingginya suku bunga yang menurunkan minat debitor.

DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sulsel mengungkapkan 31 BPR di Sulsel dan Sulbar juga terpaksa memperlambat laju kredit akibat kenaikan suku bunga bank umum yang berimbas pada level bunga linkage program (kredit penerusan).

“Linkage program berjalan stagnan sejak bank umum memerketat penyaluran kredit. BPR turut merasakan imbas kenaikan suku bunga pinjaman dari bank umum yang membuat penyalurankredit terhambat,” kata Ketua DPD Perbarindo Sulsel Arwansyah kepada Bisnis, kemarin.

Arwansyah menjelaskan perlambatan penggelontoran kredit disebabkan sistem penerapan floating rate dalam linkage program yang memberatkan pelaku BPR. Dia mengatakan perlambatan kredit akan berlangsung hingga semester II/2009, di mana semester I dimanfaatkan untuk mencari dana pihak ketiga (DPK) yang lebih besar.

Imbas lain dari perlambatan itu, laba BPR turun atau hanya tumbuh 15% - 20%, di mana diperkirakan berlangsung hingga 2009.

“BPR membutuhkan likuiditas. Banyak yang sudah melakukan MoU, namun terpaksa membatalkan. BPR mengambil sikap wait and see menunggu kebijakan baru bank umum,” ucap dia.

Dia mengaku BPR menetapkan bunga berkisar 2%-2,5% per bulan. Pada Januari-September 2008, DPK BPR tumbuh 19% atau Rp118 miliar. Adapun kredit tumbuh 53% atau Rp214 miliar.

Pada periode sama 2007,DPK hanya sebesar Rp98,5 miliar dan kredit mencapai Rp134,5 miliar. Ketua Bidang Pengem-bangan SDM Perbarindo Suliadi mengatakan untuk menjamin kelancaran penyaluran kreditdilakukan linkage program antar BPR.

"BPR dengan modal besar akan menyuntikkan dana kepada BPR yang membutuhkan tambahan likuiditas," kata Suliadi.