Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Kamis, Februari 19, 2009

Arus barang KTI diproyeksikan 1 juta teus

MAKASSAR: Arus barang khususnya peti kemas di kawasan timur In­donesia tahun ini dipro­yek­sikan mampu tetap me­­nembus 1 juta teus seperti dua tahun terakhir. Tahun lalu, total pengirim­an­ peti kemas di wilayah itu mencapai 1,03 juta teus atau naik 1% dibandingkan dengan 2007 sebesar 1,01 juta teus. Arus barang pada 2008 merupakan yang tertinggi sepanjang ma­­sa di KTI.

Meski demikian, krisis­ ekonomi global yang meng­gerus pertumbuhan di seluruh belahan­ dunia tak terkecuali Indo­nesia telah memunculkan­ pesimisme termasuk mengenai koreksi arus ba­­­­rang akibat anjloknya permintaan. Direktur Utama PT Pela­­buhan Indonesia (Pelindo) IV Djarwo Surjanto meng­a­­kui sejauh ini su­­­lit menentukan tar­­­get pe­­­layanan kapal maupun peti kemas. Hampir semua pe­­rusahaan sejenis pagi-pagi telah memangkas pro­­yeksi kinerja tahun ini.

“Tetapi kami masih yakin tahun 2009 bisa 1 juta teus juga. Kondisi ekonomi yang melambat pasti akan berpengaruh terhadap arus barang tidak terkecuali di KTI,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu. Perlambatan arus barang, jika benar terjadi, dipastikan bakal memengaruhi seluruh perekonomian, mulai dari industri pengolahan yang mengandalkan bahan baku impor hingga sektor perdagangan yang mendistribusikan produk dari Pulau Jawa.

Di sisi lain, penurunan arus barang akan berdampak langsung terhadap industri pelayaran, a.l. pelaku usaha perkapalan sampai forwarder dan ekspedisi. General Manager Unit Terminal Peti Kemas Makassar Anharuddin Siregar memerkirakan arus peti kemas, kalaupun menurun, tidak akan terlampau drastis. Keyakinan tersebut didasarkan pada beberapa alasan.

Pertama, mayoritas barang yang dikirim ke dan dari KTI adalah barang konsumsi serta komoditas pertanian primer yang tetap dibutuhkan kendati dalam situasi krisis. Kedua, penurunan tarif jasa kepelabuhanan yang mulai berlaku pertengah­an Februari ini diharapkan menjadi insentif untuk menggairahkan pasar.
UTP Makassar, misalnya, menurunkan tarif bongkar muat peti kemas sebesar 5% dalam kurun 3 bulan mulai 16 Februari 2009.

Diskon tarif ini mengikuti surat Dirjen Perhubungan Laut Dephub No.KM120/1/1/DJPL-2009 tentang Pemberian Keringanan Tarif Jasa Pemanduan, Jasa Pe­­nundaan, dan Container Handling.