Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Februari 18, 2009

Pemprov Kaltim lobi Dirjen Anggaran

JAKARTA: Upaya Kaltim mengajukan usulan pen­­danaan dan pembangunan melalui sejumlah­ de­­­­partemen, DPR, dan lem­­­­­­baga kenegaraan dini­­lai­­­ tepat karena hal itu di­­­­­lakukan dengan lintas lembaga.

“Apa yang dilakukan Kal­tim ini sudah tepat dan waktunya juga pas, se­­hingga pada saat pemba­ha­­­san anggaran semua pi­­hak terkait sudah tahu se­­­­­hingga diharapkan men­­­­­­­­da­­­­­pat dukungan,” ka­­­­­­­­ta Dirjen Perimbangan Ke­­u­­angan Departemen Keuangan Mardiasmo sa­­­at menerima jajaran Pemprov Kaltim dipim­pin Gubernur Awang Fa­­roek Ishak di Jakarta, kemarin.Menurut dia, walaupun anggaran yang di­sampaikan Kaltim untuk 2010, namun bukan tidak­ mungkin sebagian bisa di­­peroleh melalui dana stimulus yang pembaha­s-an­­nya dilakukan dalam waktu dekat.Dia menyebutkan dana stimulus akan diterima sejumlah departemen, se­­hingga apa yang dilakukan Kaltim saat ini sangat tepat, karena sudah me­ngajukan usulan pada se­­jumlah departemen dan DPR yang memiliki ke­­wenangan terkait anggaran.

Dia menyebutkan total anggaran yang diterima Kaltim tahun ini cukup be­­­­­­sar, mencapai Rp26 tri­­­­liun atau menduduki ran­king enam dari 34 pro­­vinsi. Padahal jika melihat jumlah penduduknya yang hanya 3 juta jiwa, Kal­­tim menduduki posisi ke-19 secara nasional. Gubernur Awang Fa­­ro­ek membenarkan apa yang dikatakan Dirjen Perimbangan Keuangan. Namun, menurutnya, Kaltim sangat luas ka­­re­­na mencapai 1,5 kali Pu­­lau Jawa dan Madura dengan konsentrasi penduduk yang menyebar.

Selama ini sumbangan Kaltim dalam bentuk produk domestik re­gional bruto (PDRB) mencapai Rp212 tri­­liun, sementara yang kem­bali hanya sekitar Rp26 triliun. “Saya kira itu tidak adil, karena dana yang diperlukan Kaltim jauh lebih besar. Sementara selama ini perhatian pembangun­an ke daerah ini sangat kurang sehingga kondisinya­ tertinggal dibanding daerah lain, terutama Jawa dan Sumatera,” ujar Gubernur.

Dia mencontohkan prog­­ram jalan trans Kali­man­tan yang dijadwalkan­ selesai 2009, ternyata bila melihat kenyataan di lapangan hal itu sangat mustahil. Kondisi jalan ne­gara di Kaltim sangat mem­­prihatinkan sehingga menghambat transportasi sejumlah kawasan.Kaltim juga sangat mem­­butuhkan pelabuh-an,­ jem­­batan, dan berbagai sa­­rana pendukung lainnya­ dengan dana sangat besar.

Kaltim, kata Awang, membutuhkan a.l. jalan trans Kalimantan­ di Kaltim 1.250 km, jemba­tan Pulau Balang, perluas­an Pelabuhan Maloi di Ku­­tai Timur, Kawasan Pe­­ngembangan Industri Ka­riangau di Balikpapan, Pel­­abuhan Palaran, serta Jem­batan Mahkota II di Samarinda.