MANADO: PT Bank Sulut membukukan pertumbuhan aset 109,54% pada tahun 2008 menyusul kenaikan penyaluran kredit dan perolehan dana pihak ketiga yang cukup signifikan.
Saat ini, total aset bank milik pemerintah daerah Sulut itu mencapai Rp4 triliun dan ditargetkan meningkat menjadi Rp5 triliun pada akhir tahun 2009. Direktur Utama Bank Sulut Xaverius Mapandy mengatakan pihaknya mampu eksis di tengah krisis yang tengah melanda dunia khususnya pasar finansial. Dia menyebut Bank Sulut menatap tahun ini dengan optimisme tinggi.Xaverius memaparkan tahun lalu Bank Sulut menorehkan pertumbuhan dana pihak ketiga hingga 96% menjadi Rp1,55 triliun. Sementara itu, outstanding kredit tumbuh 40% menjadi Rp1,62 triliun.
“Meski dunia tengah dilanda krisis, kami tetap optimis dapat terus maju mengembangkan usaha sambil ikut membangun daerah,” kata Xaverius dalam rilis pers yang diterima Bisnis, kemarin.Menurutnya, imbas krisis global pasti akan menjalar hingga ke tingkat daerah. Namun, lanjutnya, dengan strategi dan soliditas yang dibangun di semua lini, Bank Sulut percaya dapat mengatasinya.
Dia menyebut rasio kecukupan modal (CAR) Bank Sulut pada Desember mencapai 15,18%, rasio laba bersih terhadap ekuitas (ROE) 29,68%, dan rasio kredit bermasalah (NPL) neto 0,26%. Xaverius menjelaskan bank pemda itu tengah berupaya menata organisasi dan membenahi kualitas sumber daya manusia lewat penyusunan cetak biru SDM. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan daya saing di pasar keuangan.
Dalam kaitan tersebut, pekan lalu Bank Sulut mengangkat pejabat baru di beberapa posisi strategis, seperti Jefferson R. Lungkang sebagai Pemimpin Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan (MRK), Ricky N.R. Lintang selaku Pemimpin Divisi Perencanaan, dan Esthyani Danakusumah menjadi Pemimpin Divisi SDM. Selain itu, Jeffry Salilo dipromosikan sebagai Pemimpin Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan Verry Masengi, Pemimpin Cabang Utama.
Saat ini, total aset bank milik pemerintah daerah Sulut itu mencapai Rp4 triliun dan ditargetkan meningkat menjadi Rp5 triliun pada akhir tahun 2009. Direktur Utama Bank Sulut Xaverius Mapandy mengatakan pihaknya mampu eksis di tengah krisis yang tengah melanda dunia khususnya pasar finansial. Dia menyebut Bank Sulut menatap tahun ini dengan optimisme tinggi.Xaverius memaparkan tahun lalu Bank Sulut menorehkan pertumbuhan dana pihak ketiga hingga 96% menjadi Rp1,55 triliun. Sementara itu, outstanding kredit tumbuh 40% menjadi Rp1,62 triliun.
“Meski dunia tengah dilanda krisis, kami tetap optimis dapat terus maju mengembangkan usaha sambil ikut membangun daerah,” kata Xaverius dalam rilis pers yang diterima Bisnis, kemarin.Menurutnya, imbas krisis global pasti akan menjalar hingga ke tingkat daerah. Namun, lanjutnya, dengan strategi dan soliditas yang dibangun di semua lini, Bank Sulut percaya dapat mengatasinya.
Dia menyebut rasio kecukupan modal (CAR) Bank Sulut pada Desember mencapai 15,18%, rasio laba bersih terhadap ekuitas (ROE) 29,68%, dan rasio kredit bermasalah (NPL) neto 0,26%. Xaverius menjelaskan bank pemda itu tengah berupaya menata organisasi dan membenahi kualitas sumber daya manusia lewat penyusunan cetak biru SDM. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan daya saing di pasar keuangan.
Dalam kaitan tersebut, pekan lalu Bank Sulut mengangkat pejabat baru di beberapa posisi strategis, seperti Jefferson R. Lungkang sebagai Pemimpin Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan (MRK), Ricky N.R. Lintang selaku Pemimpin Divisi Perencanaan, dan Esthyani Danakusumah menjadi Pemimpin Divisi SDM. Selain itu, Jeffry Salilo dipromosikan sebagai Pemimpin Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan Verry Masengi, Pemimpin Cabang Utama.