Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Kamis, Februari 19, 2009

Transaksi saham masih lunglai

MAKASSAR: Transaksi saham di kawasan timur Indonesia ikut melesu dalam beberapa bulan terakhir seiring ambruknya nilai pasar modal di seluruh dunia. Di Makassar, total transaksi saham selama Januari 2009 hanya mencapai Rp129,6 miliar atau turun hingga 56% dibandingkan dengan bulan sama tahun lalu.
Nilai perdagangan hanya lebih baik dari posisi Desember 2008 sebesar Rp120,3 miliar atau naik 7,75%.

Tipisnya nominal transaksi dise­­babkan investor enggan masuk pa­­sar dan menunggu saat yang tepat, yakni munculnya sinyal pembalikan ekonomi dunia yang terpuruk. Kuasa Perwakilan Bursa Efek Indonesia untuk Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Makassar Yessie Marisa mengatakan agak sulit berharap kinerja perdagangan saham tahun ini bakal melampaui atau setidaknya menyamai pencapaian pada 2008 atau 2007.

Pasalnya, calon investor akan menahan diri masuk ke pasar, sedangkan sebagian investor lama mengalami dananya terjebak dalam saham-saham yang harganya terus longsor. “Pasar menanti langkah pemerintah di seluruh dunia khususnya AS dan negara maju lainnya di Eropa dan Asia seperti Jepang untuk memulihkan kondisi ekonomi. Kalau ada tanda-tanda upaya itu berhasil, investor baru akan agresif,” ujarnya, kemarin.

Tahun lalu, transaksi saham di Makassar mencapai Rp2,82 triliun atau turun tipis 0,5% dibanding tahun sebelumnya. PIPM Makassar mencatat total nilai transaksi saham 2008 sempat membukukan pertumbuhan antara 10%-20% selama paruh pertama sebelum perlahan-lahan tergerus hingga akhirnya tumbuh negatif.
Jumlah perdagangan saham pada Oktober-Desember merosot hingga tinggal rata-rata Rp115 miliar per bulan dari rerata sembilan bulan lalu Rp270 miliar.

Kondisi tahun 2008 agak ironis mengingat pelaku pasar sempat membukukan transaksi bulanan tertinggi sepanjang sejarah pada Mei, yaitu Rp395 miliar. Angka itu melebihi catatan sebelumnya di Mei 2007 sebesar Rp348 miliar. Secara terpisah, Kuasa Perwakilan BEI untuk PIPM Balikpapan Agus Jatmiko mengemukakan transaksi saham di dua kota utama Kaltim, Balikpapan dan Samarinda, pada Januari 2008 juga melemah diban­ding bulan serupa 2007.

Menurutnya, pelemahan itu wajar di tengah situasi pasar yang belum menentu. Harga saham bergerak liar terombang-ambing sentimen negatif dari pemburukan ekonomi. “Indonesia juga ternyata kena dampaknya walaupun terbatas. Itu membuat investor menahan diri,” tuturnya saat dihubungi, kemarin. Transaksi saham di Kaltim dilayani­ tujuh perusahaan sekuritas, tiga beroperasi di Balikpapan dan selebihnya Samarinda.