Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Februari 25, 2009

Pelindo IV kejar laba Rp200 miliar

MAKASSAR: PT Pela-buhan Indonesia IV (Persero) tahun ini mengejar laba sekurangnya Rp200 miliar atau sama dengan proyeksi tahun 2008.Sementara itu, BUMN kepelabuhanan ini juga siap menggelontorkan belanja investasi hingga Rp260 miliar pada 2009. Seluruh anggaran tersebut bersumber dari kocek perseroan. Direktur Utama PT Pelindo IV Djarwo Surjanto mengatakan Pelindo IV ingin mempercepat pembangunan lima dermaga terminal peti kemas di wilayah timur Indonesia untuk menopang bisnis perseroan di masa mendatang.

Percepatan, katanya, juga diperlukan guna mengantisipasi perkembangan arus barang lewat peti kemas yang cukup pesat beberapa tahun ini. “Kami juga akan meningkatkan fasilitas bongkar muat di dermaga dengan menambah alat produksi. Kalimantan dan Sulteng paling kami beri perhatian,” tutur Djarwo usai membuka rapat dinas tahunan Pelindo IV di Makassar, kemarin. Dia menyebut lima dermaga terminal peti kemas yang bakal diprioritaskan adalah Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Pantoloan, dan Sorong.

Lima daerah itu, sambungnya, mencatatkan trafik pelayaran dan pengangkutan peti kemas yang terus meningkat. Pada 2008 lima daerah ini masuk 10 besar pelabuhan dengan arus peti kemas terbesar di kawasan timur Indonesia (KTI). Khusus Samarinda, meski menorehkan pertumbuhan terendah di antara 22 pelabuhan Pelindo IV, daerah itu merupa-kan yang tertinggi kedua setelah Makassar dari sisi nominal vo-lume peti kemas. Djarwo menjelaskan pembangunan dermaga peti kemas Samarinda dan Balikpapan diperkirakan rampung 2010, sedangkan tiga kota lain menyusul di 2011 secara bertahap.

Pelindo IV merencanakan pengembangan dermaga peti kemas tidak hanya terkait alat produksi bongkar muat, melainkan juga segi teknologi informasi dan sumber daya manusia. Arus peti kemas di KTI pada 2008 sebesar 1,03 juta teus atau hanya naik sekitar 1% diban-dingkan dengan tahun sebelumnya 1,01 juta teus.

Kenaikan tipis itu kontras dengan 2007 yang tercatat melesat 34,8% dibanding 2006 sebanyak 756.189 teus. Sebenarnya, arus peti kemas di KTI hingga semester I 2008 masih naik sampai 23% apabila dikomparasi terhadap periode serupa tahun 2007. Itu berarti, kemerosotan arus barang terjadi cukup signifikan selama semester II.

Total pengiriman peti kemas selama semester II 2008 tercatat 522.180 teus, sedangkan pada periode sama tahun 2007 jumlahnya mencapai 606.211 teus. Dengan demikian, arus peti kemas Pelindo IV pada semester II 2008 anjlok 14%. Perseroan memerkirakan laba tahun lalu berada di kisaran Rp200 miliar seiring tumbuhnya pendapatan jasa kapal.

Melambat

Djarwo mengatakan pihaknya akan tetap mewaspadai kemungkinan berlanjutnya perlambatan tahun ini. Pasalnya, selama Januari hingga pekan ketiga Februari 2009, arus peti kemas di KTI ternyata berkurang 2%-3%. Padahal, menurut Djarwo, perlambatan year on year pada awal tahun sangat jarang terjadi.

Meski demikian, dia meyakini perlambatan arus peti kemas di kawasan timur tidak akan sedahsyat di barat. Hal itu karena bongkar muat di wilayah barat didominasi barang industri dan manufaktur. “Di KTI lebih baik karena barang bongkar muat tidak berhubungan dengan sektor industri. Industri (di KTI) lebih sedikit dibanding Jawa,” paparnya. Djarwo mengatakan penurunan kegiatan di terminal peti kemas pasti akan mempengaruhi kinerja perseroan tahun ini.