PALU: Pemadaman bergilir listrik di Kota Palu, Sulawesi Tengah, masih terus berlanjut setelah dua dari 10 unit mesin pembangkit listrik tenaga disel (PLTD) Silae menjalani turun mesin (overhaul).
“Dua mesin yang sedang dalam masa perbaikan adalah unit VI berkapasitas 1,3 MW dan unit VIII berkapasitas 4,5 MW,” kata Petrus, Humas PT PLN Cabang Palu, kemarin. Sementara itu, mesin PLTD unit IX yang juga sebelumnya menjalani pemeliharaan rutin, sudah beroperasi kembali Sabtu pekan lalu.
Akibat tidak beroperasinya dua mesin pembangkit tersebut, masa pemadaman bergilir di Ibu Kota Sulteng yang sudah berlangsung lebih dari sebulan diperpanjang. Kondisi mesin pembangkit di Silae sudah tidak bisa diandalkan lagi, sebab kemampuan menurun drastis karena faktor usia. Rata-rata mesin pembangkit utama milik PLN Palu sudah beroperasi di atas 20 tahun sehingga kemampuannya berkurang dan rawan gangguan.
Tahun ini, PLN Palu akan mendapat tambahan lima mesin pembangkit berkapasitas masing-masing 5 MW sehingga totalnya 25 MW. Menurut Petrus, bila tambahan mesin pembangkit 25 MW dimaksud terealisasi, paling tidak bisa mengatasi krisis daya listrik dalam beberapa tahun mendatang.
Selain mengandalkan mesin PLTD milik PLN, sistem kelistrikan Palu juga mendapat pasokan dari PLTU yang dikelola PT Pusaka Jaya Palu Power. Jika dua mesin PLTU dengan daya terpasang 30 MW tersebut beroperasi normal, mampu menyuplai daya untuk sistem Palu berkisar 20-25 MW.
“Dua mesin yang sedang dalam masa perbaikan adalah unit VI berkapasitas 1,3 MW dan unit VIII berkapasitas 4,5 MW,” kata Petrus, Humas PT PLN Cabang Palu, kemarin. Sementara itu, mesin PLTD unit IX yang juga sebelumnya menjalani pemeliharaan rutin, sudah beroperasi kembali Sabtu pekan lalu.
Akibat tidak beroperasinya dua mesin pembangkit tersebut, masa pemadaman bergilir di Ibu Kota Sulteng yang sudah berlangsung lebih dari sebulan diperpanjang. Kondisi mesin pembangkit di Silae sudah tidak bisa diandalkan lagi, sebab kemampuan menurun drastis karena faktor usia. Rata-rata mesin pembangkit utama milik PLN Palu sudah beroperasi di atas 20 tahun sehingga kemampuannya berkurang dan rawan gangguan.
Tahun ini, PLN Palu akan mendapat tambahan lima mesin pembangkit berkapasitas masing-masing 5 MW sehingga totalnya 25 MW. Menurut Petrus, bila tambahan mesin pembangkit 25 MW dimaksud terealisasi, paling tidak bisa mengatasi krisis daya listrik dalam beberapa tahun mendatang.
Selain mengandalkan mesin PLTD milik PLN, sistem kelistrikan Palu juga mendapat pasokan dari PLTU yang dikelola PT Pusaka Jaya Palu Power. Jika dua mesin PLTU dengan daya terpasang 30 MW tersebut beroperasi normal, mampu menyuplai daya untuk sistem Palu berkisar 20-25 MW.
.jpg)
