Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Februari 25, 2009

Bank Sulsel berburu laba Rp330 miliar

MAKASSAR:PT Bank Sulsel siap berburu laba pada tahun 2009 sebesar Rp330 miliar. Target ini dinilai rasional, mengingat bank milik pemerintah daerah itu siap meningkatkan outstanding kredit menjadi Rp3,9 triliun. Andi Djuarzah, Direktur Utama Bank Sulsel mengemukakan target pencapaian laba sebelum pajak ini jauh lebih besar dibanding perolehan tahun 2008, mengingat pasar kredit sektor konsumtif masih lebih dominan.

“Dari jumlah kredit yang akan disalurkan ke pasar, 65% untuk sektor konsumtif sedangkan 35% difokuskan ke bidang investasi dan perdagang-an,” kata Andi kepada wartawan, pekan lalu. Berkaitan dengan hal tersebut, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta direksi Bank Sulsel tidak hanya memikirkan keuntungan semata, tetapi juga harus mengutamakan peningkatan sektor riil di Sulsel.

Syahrul menjelaskan sebagai bank milik pemerintah, Bank Sulsel harus bersinergi dengan pemerintah provinsi. Jadi, Bank Sulsel tidak hanya memikirkan keuntungan semata, tetapi ikut mendukung program pemerintah provinsi. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa setuju pemerintah daerah mendorong bank milik daerah itu menggelontorkan kredit dalam jumlah besar dengan bunga murah.

“Saatnya Bank Sulsel mendukung kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi, apalagi saat ini bank-bank umum nasional sedang memberlakukan kebijakan likuiditas ketat,” kata Erwin, pekan lalu. Erwin yang juga CEO Bosowa Corporation mengakui HIPMI meminta bank milik daerah tidak lagi memburu keuntung-an dengan hanya menempatkan dana ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebab tidak memberikan manfaat bagi daerah.

Sudah waktunya, kata Erwin, bank milik daerah termasuk Bank Sulsel menjadi pionir atau penggerak sektor rill saat dunia usaha membutuhkan. “Hanya saja bank daerah jangan seperti sopir angkot, di saat bunga SBI turun, suku bunga pinjaman belum juga diturunkan,” kilahnya.

Komisaris Bank Sulsel N. Ikawidjaya mengatakan berdasarkan laporan dana pihak ketiga yang ditempatkan ke SBI tidak sebesar dulu. “Yang kami pantau DPK Bank Sulsel yang disimpan di SBI tidak lebih dari 5%, atau jauh berkurang,” tegasnya. Ikawidjaya tidak menjelaskan secara detail berapa rata-rata dana pihak ketiga yang ditempatkan ke SBI oleh Bank Sulsel setiap tahun. “Nanti kami pantau terus, sebab datanya pasti akan dilaporkan,” katanya.

Data terakhir di Bank Sulsel menyebutkan saham pemerintah provinsi tinggal Rp190 miliar, dari total saham yang telah disetor Rp400 miliar. Bank Sulsel mengalokasikan penyaluran kredit pada 2009 sebesar Rp3,9 triliun. “Alokasi kredit sebesar itu meningkat 16% dibanding 2008 sebesar Rp3,3 triliun.”

Mengenai penambahan saham di Bank Sulsel, Andi Djuarzah mengungkapkan pemerintah provinsi memerlukan tambahan dana yang cukup besar. “Jika melihat antusiasme pemerintah kabupaten dan pemerintah kota, saya perkirakan pemerintah provinsi perlu menambah sahamnya sekitar Rp60 miliar lebih,” katanya.