MAKASSAR: Asosiasi Perusahaan Biro Perjalanan Indonesia (Asita) meminta Pemerintah Sulsel memperhatikan dunia pariwisata yang semakin melambat. Asita mendesak pemprov memaksimalkan promosi pariwisata dengan memperbanyak event nasional.Koordinator Asita di kawasan timur Indonesia Nico B. Pasaka mengatakan meski Pemprov Sulsel sudah memasukkan pariwisata ke dalam agenda kerja utama, tapi pelaksanaan di lapang-an sangat lambat.
“Industri pariwisata harusnya menjadi lokomotif yang menguntungkan daerah. Banyak daerah berpotensi yang dapat dijual untuk meningkatkan PAD dan ekonomi,” kata Nico yang juga Wakil Ketua DPP Asita di Makassar, kemarin.
Dia mengatakan rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) 10 tahun terakhir hanya sekitar 30.000 orang. Jumlah itu sangat kecil dibanding kunjungan wisman tahun 1980–1996 yang pernah mencapai 385.000 orang.
“Industri pariwisata harusnya menjadi lokomotif yang menguntungkan daerah. Banyak daerah berpotensi yang dapat dijual untuk meningkatkan PAD dan ekonomi,” kata Nico yang juga Wakil Ketua DPP Asita di Makassar, kemarin.
Dia mengatakan rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) 10 tahun terakhir hanya sekitar 30.000 orang. Jumlah itu sangat kecil dibanding kunjungan wisman tahun 1980–1996 yang pernah mencapai 385.000 orang.