Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Jumat, Februari 20, 2009

Puskud Sultra dililit utang Rp9 miliar

KENDARI: Pusat Kope­rasi Unit Desa (Puskud) Sultra terlilit utang sebesar Rp9 miliar kepada Bank Bukopin Tbk. Hal ini terungkap se­­te­­lah Dinas Koperasi dan UKM Sultra menurunkan tim melakukan investigasi se­­kaligus audit atas kevakuman lembaga ini dalam men­­jalankan usahanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sultra Abdul Madjid mengatakan, ken­­dati kepengurusan Puskud Sultra masih ada, namun aktivitasnya sudah tidak ada lagi. Dalam susunan kepeng­urusan, Puskud Sultra dipimpin Mahmud Hamundu, mantan Rektor Universitas Haluoleo yang kini menjadi salah satu komisaris di PT Aneka Tambang. Madjid menambahkan, aset yang dimiliki Puskud Sultra saat ini dinilai tak mampu lagi menutupi utang-utangnya. ”Bukan hanya itu, ja-minan­ puskud di bank juga tak­ mampu menutupi­ utang,” jelas Mad­­jid di Kendari, kemarin­. Lebih jauh dijelaskan, pinjaman itu awalnya untuk pengembangan usaha. Tapi karena manajemen yang buruk, dana sebesar itu menguap entah ke mana tanpa ada hasil yang jelas.

Padahal rencananya, ang­­garan yang bersumber dari pinjaman itu diguna­kan untuk pembelian pupuk dan investasi di sektor perumahan. Namun, semua rencana itu tidak ada realisasinya. ”Saya tidak tahu persis kapan waktu peminjaman itu dilakukan. Namun, per­­kiraan kami realisasi pada tahun 2003. Saat ini, pinjaman tak mampu lagi di­­kembalikan Puskud,” terangnya.

Untuk itu, pihak Dinas Koperasi segera melakukan langkah-langkah me­­revitalisasi Puskud Sultra dengan cara mengumpulkan anggotanya. Dia juga meminta pertang­gungjawaban kolektif peng­urus di bawah pimpin­an Mahmud Hamundu. Saat ini, sekitar 100-an KUD di Sultra menjadi anggota Puskud. ”Kami akan mengumpulkan mereka­ semua, selanjutnya­ meminta agar segera meng­­gelar rapat anggota tahunan­ untuk membica­rakan langkah mengatasi persoalan ini,” kata Madjid.