Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Februari 17, 2009

DPK Desember naik Rp1,04 triliun

MAKASSAR: Total dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Sulawesi Selatan pada Desember 2008 meroket hingga Rp1,04 triliun. Angka ini adalah kenaikan bulanan tertinggi selama tahun lalu di tengah situasi ke­tatnya likuiditas di pasar.Sebagai gambaran, posisi DPK pada akhir 2008 sebesar Rp28,03 triliun atau naik Rp4,05 triliun (17%) dibanding tahun sebelumnya. Itu berarti, kenaikan­ DPK pada Desember Rp1,04 triliun­ setara dengan sekitar 25% laju tahunan. Berdasarkan jenis simpanan, posisi tabungan­ selama 2008 melonjak Rp2,16 triliun (17%) menjadi Rp14,77 triliun, deposito tumbuh Rp2,13 triliun (31%) ke Rp8,83 triliun, tetapi giro anjlok Rp240 miliar (-5%) menjadi Rp4,42 triliun. Bank asing dan campuran mengalami pertumbuhan DPK terbesar mencapai 175% menjadi Rp364 miliar. Bank swasta nasional membuntuti di tempat kedua setelah tumbuh 21% menyentuh Rp10,49 triliun, kemudian bank perkreditan rakyat naik 16% menjadi Rp114 miliar. Adapun bank BUMN ‘hanya’ meningkat 13% menjadi Rp17,06 triliun. Meski demikian, dari sisi nominal, kelompok bank pelat merah meraup lompatan DPK tertinggi sebesar Rp1,98 triliun. Penasehat Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) Sulsel Onny Gappa mengatakan perbankan merasakan kenaikan simpanan yang cukup tinggi menjelang akhir tahun lalu.

Namun, kata Onny, pihaknya agak sulit memerkirakan penyebabnya karena peningkatan DPK dapat dipicu oleh banyak hal. “Kami bisa merasakan ke­­naikan­­nya tapi saya tidak ta­hu persis kenapa. Agak sulit men­­jelaskan secara menyeluruh,” ka­tanya,­ kemarin. Kenaikan DPK dapat disulut oleh beberapa kon­disi, a.l. melejitnya tingkat suku bunga khususnya deposito, aksi window dres­sing saat tutup buku bank, atau bahkan perlambatan ekonomi­ yang mem­buat dunia usaha me­ngendapkan dananya.

Seorang kepala cabang bank publik di Makassar mengakui akhir tahun lalu mencairkan pla­fon kredit cukup besar dalam ran­gka window dressing. Langkah itu, katanya, cukup­ lazim dilakukan jelang tutup­ buku tahun berjalan. Kredit yang dicairkan biasanya tidak di­­pa­­kai oleh debitur namun di­kembalikan ke sistem perban­kan berupa tabungan atau deposito.

Kepala Cabang Bank BCA Tbk Makassar Hendrik Sia menga­takan bank melakukan window dressing untuk memoles kiner­ja. “Tetapi saya rasa itu bukan satu-satunya penyebab posisi DPK naik sangat tinggi pada Desember. Pasti ada sebab lain,” imbuhnya. Hendrik menilai relatif masih tingginya suku bunga menjadi penyebab lain kenaikan DPK. Di si­­si lain, katanya, dunia usaha me­­mang kerap menyimpan duit ke dalam tabungan atau deposito­ seusai hajatan besar seperti Natal dan Tahun Baru.

Dia juga menilai posisi giro me­nurun karena situasi ekono­mi kurang kondusif. Pemilik da­­na akhirnya memilih menaruh dana di deposito yang periodenya makin sempit hingga hanya satu minggu."DPK biasanya akan turun la­­gi pada Januari dan Februari," pung­kasnya.