MAKASSAR: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel menjamin stok gula lokal berada di titik surplus untuk mencukupi kebutuhan masyarakat lokal, sehingga potensi kenaikan harga komoditas tersebut bisa ditekan.
Kepala Disperindag Sulsel Amal Natsir mengemukakan persediaan gula di wilayahnya medio Februari ini masih mencapai 25.000 ton sehingga mencukupi untuk memenuhi konsumsi masyarakat hingga tiga bulan mendatang.
“Saya telepon para distributor soal stok, katanya aman. Mereka bilang tidak ada masalah soal harga. Harga akan stabil karena stok aman,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, pekan lalu. Amal membantah bila ketergantungan Sulsel terhadap gula impor dan defisit produksi industri gula lokal akan berujung kenaikan harga komoditas tersebut di masa-masa krisis saat ini.
Menurutnya, untuk scope Sulsel krisis pasokan dan lonjakan harga gula tersebut telah diantisipasi, dengan memperbanyak stok dan koordinasi intensif stake holder perdagangan komoditas tersebut.
“Meski kita memasok gula impor, tapi kebijakan tersebut tidak mengancam kenaikan harga di pasaran. Saat ini harga stabil di kisaran Rp6.000-Rp7.000/Kg,” ujarnya.
Amal mengemukakan trend kenaikan harga memang mengancam pasar internasional dan nasional. Penawaran gula di pasar nasional memang melambat karena belum memasuki masa panen, namun kecenderungan hanya berlangsung temporer.
Sementara itu, sambungnya, penawaran gula di pasar internasional juga mengalami gangguan sebab pasokan komoditas tersebut didistribusikan untuk pembuatan bahan bakar etanol.
Akibatnya, pemerintah-pemerintah tersebut mengincar stok bahan baku dari Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di negaranya. Menurut Amal, Sulsel akan ketambahan pasokan gula rafinasi dari PT Minasa Te’ne yang mulai berproduksi pada Mei 2009. “Jadi kita tidak khawatir akan resiko kenaikan harga gula,” ungkapnya.
Browse » Home »
Laporan Afandi
» Harga gula di Sulsel dijamin stabil
Selasa, Februari 17, 2009
Harga gula di Sulsel dijamin stabil
Diposting oleh
Regional Timur