MAKASSAR: PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memangkas target pertumbuhan kredit 2009 di Sulsel mengikuti permintaan yang terus melemah awal tahun ini. Kepala Cabang BCA Makassar Hendrik Sia mengatakan selain permohonan kredit baru, pencairan plafon juga menurun pada Januari-Februari 2009 dibandingkan dengan akhir tahun lalu.
Meskipun penurunan out-standing pada awal tahun lazim terjadi, Hendrik mengakui tahun ini perbankan menghadapi tantangan berat untuk memacu intermediasi. Berdasarkan catatan Bisnis, akhir tahun lalu BCA Makassar memproyeksikan pertumbuh-an kredit 2009 masih dapat menembus 20%.Namun, kata Hendrik, target tersebut bakal dikoreksi menurun menjadi sekitar 15% atau setara dengan perkiraan Bank Indonesia baru-baru ini mengenai pertumbuhan kredit secara nasional. “Tahun ini akan lebih berat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kami perkirakan pertumbuhan 15% sudah bagus,” kata Hendrik, kemarin.
BCA membukukan pertumbuhan plafon kredit 80% selama 2008 menjadi Rp1,8 triliun, termasuk bank garansi. Plafon kredit komersial (modal kerja dan investasi) mencapai Rp1,6 triliun, tumbuh hampir dua kali lipat dibanding 2007 Rp818 miliar. Used plafond kredit produktif sekitar 71% atau kira-kira Rp1,13 triliun. Outstanding KPR tercatat sebesar Rp170 miliar sedangkan kredit kendaraan bermotor Rp80 miliar.
BCA meraup dana pihak ketiga hampir Rp1,9 triliun dengan komposisi dana murah tabungan dan giro sebesar 74%. Posisi DPK meningkat 19% dibanding akhir 2007. Hendrik mengungkapkan posisi kredit per Februari merosot sekitar Rp100 miliar dari akhir 2008.
Cabang baru
Pada kesempatan yang sama, Hendrik menjelaskan BCA akan membangun kantor cabang khusus kartu kredit di Makassar pada Mei 2009. Ini menyusul pesatnya perkembangan nasabah kartu kredit bank swasta nasional ini di kota itu. Dia mengatakan saat ini nasabah kartu kredit BCA di ibu kota Sulsel mencapai 28.000 orang. Selama Januari saja nasabah kartu BCA meningkat 2.000 orang. Pada 2007, pemegang kartu tercatat baru 10.000 orang.
“Rencananya kantor cabang kartu kredit akan siap beroperasi sekitar Mei ini. Kantor cabang BCA sudah kewalahan menangani kartu kredit saking cepat perkembangannya,” tuturnya. Dia menuturkan kantor khusus kartu kredit akan meningkatkan kemampuan melayani nasabah, termasuk untuk menambah fasilitas mitra merchant.
Hendrik mengakui jumlah mitra merchant BCA di kota itu belum sebanyak di kota besar lain seperti Medan, Yogyakarta, Bali, Semarang, apalagi Jakarta dan Surabaya. “Semakin banyak merchant yang menerima kartu kredit BCA, tentu akan semakin menarik dan bermanfaat bagi nasabah. Kami menuju ke sana,” jelasnya.
Meskipun penurunan out-standing pada awal tahun lazim terjadi, Hendrik mengakui tahun ini perbankan menghadapi tantangan berat untuk memacu intermediasi. Berdasarkan catatan Bisnis, akhir tahun lalu BCA Makassar memproyeksikan pertumbuh-an kredit 2009 masih dapat menembus 20%.Namun, kata Hendrik, target tersebut bakal dikoreksi menurun menjadi sekitar 15% atau setara dengan perkiraan Bank Indonesia baru-baru ini mengenai pertumbuhan kredit secara nasional. “Tahun ini akan lebih berat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kami perkirakan pertumbuhan 15% sudah bagus,” kata Hendrik, kemarin.
BCA membukukan pertumbuhan plafon kredit 80% selama 2008 menjadi Rp1,8 triliun, termasuk bank garansi. Plafon kredit komersial (modal kerja dan investasi) mencapai Rp1,6 triliun, tumbuh hampir dua kali lipat dibanding 2007 Rp818 miliar. Used plafond kredit produktif sekitar 71% atau kira-kira Rp1,13 triliun. Outstanding KPR tercatat sebesar Rp170 miliar sedangkan kredit kendaraan bermotor Rp80 miliar.
BCA meraup dana pihak ketiga hampir Rp1,9 triliun dengan komposisi dana murah tabungan dan giro sebesar 74%. Posisi DPK meningkat 19% dibanding akhir 2007. Hendrik mengungkapkan posisi kredit per Februari merosot sekitar Rp100 miliar dari akhir 2008.
Cabang baru
Pada kesempatan yang sama, Hendrik menjelaskan BCA akan membangun kantor cabang khusus kartu kredit di Makassar pada Mei 2009. Ini menyusul pesatnya perkembangan nasabah kartu kredit bank swasta nasional ini di kota itu. Dia mengatakan saat ini nasabah kartu kredit BCA di ibu kota Sulsel mencapai 28.000 orang. Selama Januari saja nasabah kartu BCA meningkat 2.000 orang. Pada 2007, pemegang kartu tercatat baru 10.000 orang.
“Rencananya kantor cabang kartu kredit akan siap beroperasi sekitar Mei ini. Kantor cabang BCA sudah kewalahan menangani kartu kredit saking cepat perkembangannya,” tuturnya. Dia menuturkan kantor khusus kartu kredit akan meningkatkan kemampuan melayani nasabah, termasuk untuk menambah fasilitas mitra merchant.
Hendrik mengakui jumlah mitra merchant BCA di kota itu belum sebanyak di kota besar lain seperti Medan, Yogyakarta, Bali, Semarang, apalagi Jakarta dan Surabaya. “Semakin banyak merchant yang menerima kartu kredit BCA, tentu akan semakin menarik dan bermanfaat bagi nasabah. Kami menuju ke sana,” jelasnya.