Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Kamis, Februari 19, 2009

BPOM dukung rencana pabrik farmasi

MAKASSAR: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menilai pembangunan pabrik farmasi di Sulsel laik untuk direalisasikan demi memenuhi kebutuhan obat di kawasan timur Indonesia (KTI). Kepala BPOM Makassar Djoko Triono menyatakan mendukung rencana Perusda Sulsel yang disampaikan­ baru-baru ini untuk merintis pabrik farmasi di daerah itu. Dia menilai apabila Sulsel memiliki pabrik farmasi, suplai obat di wilayah itu bakal terjamin dari segi kuantitas dan kualitas.

Menurutnya, investasi tersebut akan menguntungkan Perusda Sulsel, selain manfaat sosial bagi mas-yarakat berupa kesempatan meme-roleh obat murah. “Kami mendukung pabrik farmasi di Sulsel, karena daerah ini memiliki potensi besar bahan ba­ku obat-obatan,” ujarnya, kemarin.

Djoko berharap Perusda Sul­­sel serius menggarap ide tersebut, dan tidak sekedar wacana. Dia meminta manajemen melakukan stu­­di kelaikan secepatnya, termasuk berkoordinasi dengan pihak ter­­kait mengenai nilai investasi. Dia mengemukakan BPOM akan menyokong Perusda Sulsel dalam bentuk kajian kelaikan obat, penga­wasan, dan pengendalian sistem pem­bangunan pabrik.

“Begitu Perusda Sulsel bersurat ke­­pada Menteri Kesehatan untuk pembangunan pabrik farmasi, ka­mi akan melakukan langkah pendam­pingan,” ujarnya.

Menurut Djoko, para ilmuwan Sulsel harus dilibatkan dalam rencana besar pembangunan pabrik far­masi. Mereka harus menjadi think tank dalam merumuskan obat yang bisa dijual dan bermanfaat bagi masyarakat. Seperti diketahui, Direktur Perusda Sulsel Haris Hody mengemukakan ide awal industri terobosan ini berasal dari Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Industri obat-obatan diharapkan menopang program kesehatan gratis pemerintah provinsi. Perusda te­lah memilih Universitas Hasa-nu­d­din sebagai lembaga penelitian untuk bersinergi.

Rencana ini, lanjut Haris, segera di­tindaklanjuti. Perusda memiliki sejumlah gedung yang dapat dipakai untuk pabrik. Perusda menargetkan dalam seta­hun dapat mengembangkan sedikitnya lima industri.

“Industri yang kami bangun hendaknya memikirkan teknologi, bahan baku jangka panjang, dan pasar,” ujarnya.