Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Jumat, Februari 13, 2009

Sulsel ekspor 6.300 ton jagung ke Filipina

MAKASSAR: Produksi ja­­­­­­­gung Sulsel menjalani eks­­por perdana tahun ini se­­cara langsung ke luar ne­­geri tepatnya ke Filipina, ke­­marin. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) beker­­ja sama dengan PT Agrico International mengekspor 6.­­­300 ton jagung pipil Sul­­­­­­­sel ke Filipina lewat Pe­­la­­buhan Hatta, Makassar. Ka­­­pal kargo yang membawa jagung dilepas Gubernur Syahrul Yasin Limpo. Syahrul ­­­­­­mengatakan ek­­s­­­­­­por perdana itu terobosan di tengah kri­­­sis. Menurutnya, semua negara peng­­hasil jagung menahan produksi untuk kepenting­an biofuel domestik.“Itu menjadi peluang ba­­­gi Indonesia terutama Su­­­lawesi Selatan mengopti­­malkan produksi dan mela­­kukan ekspor jagung­,” ujar Syahrul. Senior Vice President PT CPI Christian Tiono me­­ngemukakan ekspor ini me­­­rupakan yang pertama dilakukan dari Sulsel. Menurut Christian, pihaknya telah membeli jagung dari petani sebanyak 170.000 ton sejak Maret 2008, di mana 42.000 ton un­­tuk kebutuhan Makassar dan 128.000 ton dian­­tarpulaukan ke Jakarta dan Medan.

“Drier dan silo yang kami miliki memungkinkan penyimpanan jagung lebih lama sebelum diekspor atau diolah lebih lanjut,” ka­­ta Christian. Perusahaan pakan ternak itu, katanya, siap mem­­­beli berapa pun pro­­duk­­si jagung petani. Selain Filipina, CPI ju­­ga sudah menerima order jagung pipil dari Taiwan dan Malaysia. Untuk mengolah jagung Sulsel, CPI mengguna­kan silo berkapasitas 300.000 ton­ per tahun, di mana produksi dikeringkan dan langsung dimuat ke kapal.

President Director Agrico International Ardiansyah­ Gunawan Tjoe mengungkapkan peluang ekspor jagung Indonesia tahun ini 2,8 juta ton. Agrico sebagai eksportir juga membuka peluang kerja sama dengan perusahaan lain selain CPI. Dia mengaku Agrico sudah mengantongi permintaan impor dari beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, dan Taiwan.