Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Jumat, Februari 13, 2009

Ruas Kaltim butuh investasi Rp4,4 triliun

SAMARINDA: Kalimantan Timur membutuhkan investor swasta yang berminat mewujudkan pembangunan jalan bebas hambatan Balikpapan–Samarinda sepanjang 86,8 km. Kebutuhan investasi jalan tersebut mencapai Rp4,4 triliun. Hal itu di­sampaikan Gubernur Awang Faroek Ishak kepada Menteri Perindustrian Fahmi Idris dalam kunjungan di Jakarta, Rabu malam.

Rombongan pejabat pemprov pekan ini berada di Ibu Kota guna menemui sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara dalam rangka mencari dukungan atas sejumlah proyek infrastruktur di Kaltim. Awang mengatakan guna mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan, Kaltim harus mempercepat infrastruktur pendukung, berupa pengembangan Kawasan Industri Kariangau Balikpapan serta Kawasan Ekonomi Khusus di Maloi, Kutai Timur.

”Untuk itulah, kami berupaya membangun jalan bebas hambatan dari Balikpapan - Samarinda, juga Bontang - Sangata, Bengalon hingga ke Maloi untuk memperlancar jalur transportasi distribusi barang dan jasa,” ujarnya.
Kata Awang, Kaltim masih membutuhkan banyak investor untuk mempercepat perwujudan jalan bebas hambatan dengan kompensasi berbagai sumber daya alam yang dimiliki daerah. Sejauh ini, ada tiga calon investor yang menyatakan berminat. Awang menjelaskan, Kaltim memiliki bahan baku pembuatan semen yang sangat besar sehingga berpotensi untuk pendirian hingga lima pabrik di sejumlah kabupaten/kota.

Kaltim juga masih memiliki potensi batu bara dan lahan pengembangan­ perkebunan sawit yang siap ditawarkan kepada investor sebagai kompensasi pembangun­an jalan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Menanggapi Gubernur, Menteri Fahmi Idris menyampaikan dukungannya. Bahkan, Fahmi berjanji membantu mencari atau meng­undang investor untuk rencana investasi itu.

Menurut dia, infrastruktur merupakan salah satu penunjang utama berkembangnya perekonomian sebuah kawasan, sehingga rencana Kaltim membangun jalan bebas hambatan perlu dukungan semua pihak. Apalagi, kata Fahmi, rencana yang akan menelan dana Rp4,4 triliun itu diupayakan tidak membebani anggaran negara dan daerah.

”Sesuai dengan keinginan Kaltim, kami akan bantu untuk meng­undang sejumlah investor untuk membangun jalan bebas hambatan dengan kompensasi berupa sumber daya alam yang dimiliki daerah ini,” kata Fahmi Idris.

Kariangau
Selain soal jalan bebas hambatan,­ Depperin juga akan segera membangun pusat kerajinan rotan di Kaltim dan minta agar daerah melakukan pengkajian sehingga bisa berjalan baik. Diakuinya, saat ini bahan baku kayu di Kaltim memang sedang terpuruk, sehingga perlu upaya pengalihan kegiatan usaha sesuai dengan potensi yang masih ada, salah satunya hasil rotan.

Fahmi juga sangat mendukung upaya Kaltim mengembangkan rumput laut, nanas, salak, biji jarak, dan kegiatan usaha berbasis ekonomi kerakyatan untuk mendukung pengembangan kawasan industri Kariangau di Balikpapan. Dia juga mendorong Kaltim untuk terus mengembangkan pelabuhan­ dan kawasan industri Maloi di Kutai Timur untuk yang sudah disepakati sebagai pusat pengiriman crude palm oil (CPO) beserta produksi turunannya.

”Selain CPO, kawasan Maloi juga terus dikembangkan dengan berbagai komoditas lain, sehingga menarik investor untuk menginvestasikan dananya di daerah itu, sehingga cepat berkembang,” ujarnya. Awang mengatakan memegang janji Menperin membantu mencari investor. Dukungan itu diharapkan dapat mempercepat pembangunan jalan bebas hambatan.­ Sejauh ini, tiga investor pernah menyatakan berminat namun belum ada aksi nyata.