BALIKPAPAN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memerluas akses jaringan internet ke pelosok Kalimantan. Sejauh ini, perseroan telah mengucurkan investasi Rp32 miliar untuk membangun jaringan tersebut.Manajer Komunikasi PT Telkom Divisi Regional VI Ahmad Mutaqqin mengatakan perseroan makin gencar menawarkan paket internet Speedy ke pedalaman. Hal itu membuat internet bukan lagi layanan langka bagi masyarakat di pedalaman Kalimantan.
Dia menyebut sampai awal 2009, Telkom sudah merogoh Rp32 miliar untuk menyediakan Speedy di pelosok Kalimantan. “Pasar kami ada juga di daerah-daerah seperti itu. Dengan internet maka hiburan juga masuk, selain misi utama adalah mencerdaskan bangsa,” tutur Ahmad, kemarin. Dia menjelaskan Telkom bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi asal China, Huawei, dalam mendorong penggunaan internet di pedalaman.
Kedua perusahaan itu, katanya, mengaplikasikan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) pada seluruh Sentra Telepon Otomat (STO) di Kalimantan. Ahmad memaparkan Telkom Divre VI memiliki sekitar 91 STO yang tersebar di Pulau Kalimantan. Layanan internet dengan Speedy kini dapat dinikmati mulai dari pesisir utara Kalimantan Barat seperti Mempawah, Sungai Raya, Pemangkat, dan Sambas. Selain itu, pedalam-an Sintang, Nanganpinoh, dan Sungaipinyuh.
Berikutnya masuk lagi ke pelosok Kalteng dan Kalsel. Speedy, jelas Ahmad, juga mulai mudah didapati di pedalaman Kaltim seperti Melak, Sangatta, Tanjung Selor, hingga Tanjung Redep. Dia mengatakan beberapa wilayah memang sangat sulit dijangkau sebab kondisi geografisnya yang kurang memungkinkan. Sebagai solusinya, Telkom mengandalkan koneksi satelit.
Namun, koneksi satelit kerap membuat jadwal pengoperasian terlambat dari rencana semula karena berbagai hal. Ahmad mencontohkan wilayah seperti Puruk Cahu di mana hampir mustahil dibangun infrastruktur jaringan telekomunikasi secara memadai. “Melihat kendala itu tidak terbayang bahwa wilayah ini (Puruk Cahu) dan beberapa wilayah lainnya di Kalimantan bisa menikmati akses internet kecepatan tinggi seperti Speedy,” tutur Mutaqqin.
Dia menyebut sampai awal 2009, Telkom sudah merogoh Rp32 miliar untuk menyediakan Speedy di pelosok Kalimantan. “Pasar kami ada juga di daerah-daerah seperti itu. Dengan internet maka hiburan juga masuk, selain misi utama adalah mencerdaskan bangsa,” tutur Ahmad, kemarin. Dia menjelaskan Telkom bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi asal China, Huawei, dalam mendorong penggunaan internet di pedalaman.
Kedua perusahaan itu, katanya, mengaplikasikan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) pada seluruh Sentra Telepon Otomat (STO) di Kalimantan. Ahmad memaparkan Telkom Divre VI memiliki sekitar 91 STO yang tersebar di Pulau Kalimantan. Layanan internet dengan Speedy kini dapat dinikmati mulai dari pesisir utara Kalimantan Barat seperti Mempawah, Sungai Raya, Pemangkat, dan Sambas. Selain itu, pedalam-an Sintang, Nanganpinoh, dan Sungaipinyuh.
Berikutnya masuk lagi ke pelosok Kalteng dan Kalsel. Speedy, jelas Ahmad, juga mulai mudah didapati di pedalaman Kaltim seperti Melak, Sangatta, Tanjung Selor, hingga Tanjung Redep. Dia mengatakan beberapa wilayah memang sangat sulit dijangkau sebab kondisi geografisnya yang kurang memungkinkan. Sebagai solusinya, Telkom mengandalkan koneksi satelit.
Namun, koneksi satelit kerap membuat jadwal pengoperasian terlambat dari rencana semula karena berbagai hal. Ahmad mencontohkan wilayah seperti Puruk Cahu di mana hampir mustahil dibangun infrastruktur jaringan telekomunikasi secara memadai. “Melihat kendala itu tidak terbayang bahwa wilayah ini (Puruk Cahu) dan beberapa wilayah lainnya di Kalimantan bisa menikmati akses internet kecepatan tinggi seperti Speedy,” tutur Mutaqqin.