Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Jumat, Februari 06, 2009

Ekonom: Dunia usaha tidak perlu tunda investasi

MAKASSAR: Ekonom Uni­ver­sitas Hasanuddin mengemukakan kalangan investor dan pengusaha seharusnya tidak perlu menunda rencana investasi di Sulsel sebab dampak krisis global di daerah itu relatif terbatas.Dekan Fakultas Ekonomi Unhas Yunus Zain mengatakan apabila investor menanamkan modal di 2009, mereka berpe­luang menikmati hasilnya tatkala permintaan pasar pulih yang diprediksi mulai terjadi 2010 atau 2011.

Dia menilai dunia usaha sebaiknya berpikir positif me­­­mandang situasi ekonomi Sulsel saat ini. Pandangan itu, katanya, bukan harapan­ kosong karena faktanya berbagai indikator ekonomi me­­­nunjukkan Sulsel masih tumbuh dengan baik.
”Keputusan menunda inves­­tasi sangat bertentangan de­­ngan insting bisnis, karena logika yang benar saat ini setiap perusahaan harus berinvestasi agar mereka siap saat ekonomi pulih. Apalagi Sulsel kan baik-baik saja di tengah krisis,” ungkapnya ke­­­pada Bisnis, baru-baru ini. Yunus tidak sependapat jika dikatakan perbankan cenderung­ pelit merealisasikan pembiayaan kepada perusahaan lokal di tahun 2009, disebabkan imbas krisis global.

Dia menjamin lembaga ke­­­uangan perbankan senantiasa mengalirkan bantuan penda­naan investasi bila perusahaan menunjukkan kinerja baik serta senantiasa menerap­kan kaidah good corporate governance. ”Saya sudah teliti dan juga menjadi responden kalau perbankan mau memberikan kredit asal manajemen senantiasa profesional dalam bekerja,” terangnya. Menurut catatan Bisnis, beberapa kelompok usaha di Sulsel menyatakan bakal menunda rencana investasi pada tahun ini. Dua di antaranya adalah Grup Bosowa dan Grup Kalla.

Bosowa menunda investasi­ a.l. pembangunan pabrik se­­­men baru di Kabupaten Maros dan sebuah hotel di Makassar. Proyek yang masih berjalan pembangunan rumah sakit dan gedung perkantoran. Penundaan investasi dilakukan tidak hanya di Sulsel tetapi di beberapa daerah. Namun proyek Bosowa tahun 2009 ini seperti jalan tol, masih tetap dilaksanakan tetapi lebih fokus di Pulau Jawa.

Sementara itu, Corporate Secretary Grup Kalla Sudirman AR memastikan pihaknya menunda beberapa rencana investasi, terutama di sektor properti.Menurutnya, gejolak nilai tukar rupiah terhadap US$ serta kenaikan harga material bangunan membuat biaya investasi properti meningkat cukup signifikan dari anggaran­ investasi yang direncanakan.