SAMARINDA: Provinsi Kalimantan Timur akan menjadi daerah percontohan untuk program Kota Terpadu Mandiri (KTM) Bahari dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Program ini sebagai upaya percepatan pertumbuhan ekonomi rakyat, khususnya di kawasan pesisir. Keputusan itu disampaikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno saat menerima jajaran Pemprov Kaltim dipimpin Gubernur Awang Faroek Ishak dan Ketua DPRD Herlan Agus Salim di Jakarta, Rabu malam. Menurut sumber Bisnis yang mengikuti pertemuan, Kaltim dinilai laik menjadi kawasan percontohan untuk program KTM Bahari. “Saya minta pemprov segera konsolidasi dan membentuk tim bersama Depnakertrans untuk merencanakan program ini yang biayanya dari Depnakertrans. Daerah menyiapkan lokasi dan masyarakatnya serta dana pendamping,” kata Erman.
Selain KTM Bahari, Kaltim juga diminta sege-ra menyiapkan program kerja sama Kota Terpadu Mandiri Hutan Tanaman Rakyat (KTM-HTR) yang sudah dikembangkan di sejumlah daerah dengan memanfaatkan lahan kritis.Kegiatan itu merupakan kerja sama Depnakertrans dan Dephut guna melibatkan masyarakat melalui program transmigrasi untuk mempercepat pelesta-rian kawasan hutan kritis.
“Saya juga minta agar Kaltim membentuk tim inventarisasi lahan kritis yang siap dihijaukan kembali.Diharapkan 2010 sudah berjalan karena anggarannya akan dibahas tahun ini,” ujar Menteri pula.
Erman menjelaskan, dalam program KTM-HTR itu, masyarakat yang terlibat akan menerima jatah hidup dua tahun dan pembinaan lima tahun, dengan menanam jenis kayu yang pertumbuhannya cepat, sehingga pada lima tahun pertama sudah siap dipanen untuk kebutuhan lokal.
Selain KTM Bahari, Kaltim juga diminta sege-ra menyiapkan program kerja sama Kota Terpadu Mandiri Hutan Tanaman Rakyat (KTM-HTR) yang sudah dikembangkan di sejumlah daerah dengan memanfaatkan lahan kritis.Kegiatan itu merupakan kerja sama Depnakertrans dan Dephut guna melibatkan masyarakat melalui program transmigrasi untuk mempercepat pelesta-rian kawasan hutan kritis.
“Saya juga minta agar Kaltim membentuk tim inventarisasi lahan kritis yang siap dihijaukan kembali.Diharapkan 2010 sudah berjalan karena anggarannya akan dibahas tahun ini,” ujar Menteri pula.
Erman menjelaskan, dalam program KTM-HTR itu, masyarakat yang terlibat akan menerima jatah hidup dua tahun dan pembinaan lima tahun, dengan menanam jenis kayu yang pertumbuhannya cepat, sehingga pada lima tahun pertama sudah siap dipanen untuk kebutuhan lokal.