KENDARI: Ketersediaan listrik di Kota Kendari dan beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara menjadi kendala utama pengembang dalam memasarkan perumahan di daerah ini.Hal itu diungkapkan Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Sultra yang baru saja terpilih, Aminuddin Massa di Kendari, kemarin.
Menurut Aminuddin, masyarakat cenderung meng-urungkan niat membeli rumah setelah tahu kawasan perumahan tersebut terkendala pasokan listrik. ”Minat masyarakat di Kendari dan Sultra umumnya menurun bila listrik tidak tersedia. Bahkan banyak warga mengurungkan niat membeli rumah meski sebelumnya sudah setuju,” jelas Aminuddin.
Dia mengatakan tak jarang banyak pengembang merugi karena setelah rumahnya selesai dibangun, tidak ada pembeli yang melirik karena listrik belum masuk. Oleh karena itu, dia berharap agar tahun ini PLN bekerja sama dengan pemerintah daerah segera meningkatkan daya listrik di daerah ini. Menurut Aminuddin, permasalahan ini tidak hanya dihadapi oleh Sultra, tapi juga pengembang di daerah lain.
REI di daerah, katanya, harus bisa menjalin kerja sama baik dengan PLN ataupun dengan pemerintah daerah. Sejauh ini, daya terpa-sang di Kendari 33 MW dengan beban puncak juga mencapai 33 MW. Melihat kondisi ini, Gubernur Sultra Nur Alam pernah menginstruksikan agar tak ada penambahan sambungan baru sebelum ada pembangkit listrik yang baru.
Saat ini PLN bersama pemprov tengah membangun pembangkit berkekuatan 3 MW di PLTD Lambuya. Selain itu, PLN akan membangun pembangkit MFO (marine fuel oil) di Kendari berkapasitas 10 MW yang diperkirakan selesai tahun ini. Selain itu, pembangkit MFO 4 MW di Kolaka, serta direncanakan pula pembangunan pembangkit yang sama di Konawe sebesar 20 MW yang ram-pung tahun 2010.
Menurut Aminuddin, masyarakat cenderung meng-urungkan niat membeli rumah setelah tahu kawasan perumahan tersebut terkendala pasokan listrik. ”Minat masyarakat di Kendari dan Sultra umumnya menurun bila listrik tidak tersedia. Bahkan banyak warga mengurungkan niat membeli rumah meski sebelumnya sudah setuju,” jelas Aminuddin.
Dia mengatakan tak jarang banyak pengembang merugi karena setelah rumahnya selesai dibangun, tidak ada pembeli yang melirik karena listrik belum masuk. Oleh karena itu, dia berharap agar tahun ini PLN bekerja sama dengan pemerintah daerah segera meningkatkan daya listrik di daerah ini. Menurut Aminuddin, permasalahan ini tidak hanya dihadapi oleh Sultra, tapi juga pengembang di daerah lain.
REI di daerah, katanya, harus bisa menjalin kerja sama baik dengan PLN ataupun dengan pemerintah daerah. Sejauh ini, daya terpa-sang di Kendari 33 MW dengan beban puncak juga mencapai 33 MW. Melihat kondisi ini, Gubernur Sultra Nur Alam pernah menginstruksikan agar tak ada penambahan sambungan baru sebelum ada pembangkit listrik yang baru.
Saat ini PLN bersama pemprov tengah membangun pembangkit berkekuatan 3 MW di PLTD Lambuya. Selain itu, PLN akan membangun pembangkit MFO (marine fuel oil) di Kendari berkapasitas 10 MW yang diperkirakan selesai tahun ini. Selain itu, pembangkit MFO 4 MW di Kolaka, serta direncanakan pula pembangunan pembangkit yang sama di Konawe sebesar 20 MW yang ram-pung tahun 2010.