Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Maret 25, 2009

Bank Sulsel tak ikut program KPR

MAKASSAR: Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sulsel Bidang Perbankan Haris Hodi sangat menyesalkan Bank Sulsel tidak ikut dalam program pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) yang diluncurkan Asosiasi BPD di Manado, kemarin.

“Terus terang saja kami sebagai pengurus REI kecewa sebab dari 11 bank BPD yang siap menjalankan program tersebut, hanya Bank Sulsel sebagai 10 bank BPD terbesar di Indonesia tidak ikut di dalamnya. Ini adalah sebuah kemunduran bagi Sulsel yang selalu menjadi pionir dalam membangun di wilayah KTI,” kata Haris kepada Bisnis, kemarin.

Menurut dia, produk KPR-BPD yang diluncurkan oleh Asosiasi Bank Pembangunan Daerah Indonesia (Asbanda) merupakan salah satu stimulus untuk mendorong perekonomian daerah, di tengah krisis ekonomi yang mulai dirasakan oleh daerah. Sektor properti, menurut dia, memiliki implikasi yang luas terhadap masyarakat. Apalagi di Sulsel kebutuhan rumah masih sangat besar dan bahkan diperkirakan berkisar hingga 500.000 unit dari jumlah penduduk yang mencapai 8 juta jiwa.

Dia mengatakan Bank Sulsel seharusnya lebih siap untuk ikut dalam program pembiayaan sektor properti sebab dari sisi permodalan memiliki dana yang sangat besar. Demikian juga jaringan, bank milik daerah ini memiliki kantor cabang hingga kabupaten/kota.

“Seharusnya kita belajar dari Bank Sulut karena bank milik daerah itu sudah ekspansi ke Jakarta, ikut juga membiayai properti melalui program KPR-BPD,” ujar Haris yang juga Dirut Perusda itu. Sebagaimana diketahui, ki-nerja keuangan Bank Sulsel setidaknya dalam dua tahun terakhir tercatat cukup baik. Tahun lalu bank yang dimiliki bersama oleh pemprov dan 23 kabupaten/kota se-Sulsel itu menyumbangkan deviden Rp54 miliar bagi pemprov saja.

Pada akhir 2008, total aset Bank Sulsel sebesar Rp4,5 triliun, naik sekitar 10% dibanding 2007. Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp3 triliun, sedangkan outstanding kredit menembus Rp3,3 triliun. Bank Sulsel menikmati pendapatan Rp757 miliar dan laba operasional Rp310 miliar pada 2008. Setahun sebelumnya, laba Bank Sulsel ‘hanya’ Rp265 miliar.

Launching logo

Asbanda meluncurkan kredit pemilikan rumah BPD, guna mendorong pengembangan sektor rill. Peluncuran produk tersebut ditandai dengan launching logo KPR BPD dilaksanakan oleh Menteri Perumahan Rakyat RI, Yusuf Asy’ari, Senin malam di Manado, Sulawesi Utara. Ketua Asbanda yang juga Direktur Utama Bank DKI Winny E. Hasan mengatakan pihaknya optimis KPR BPD mampu mengisi potensi pembiayaan sektor properti di tengah kebutuhan pasar yang besar.

“Kami berharap 11 BPD yang melaksanakan program ini akan mampu bekerja sama dengan REI dan APERSI sebagai wadah bersama kalangan developer,” katanya. Dia mengatakan potensi pasar pembiayaan sektor properti masih sangat besar. Karena itu, katanya, Asbanda yakin produk ini akan memberikan value added bagi dunia usaha.

Sebagai tahap awal, lanjut dia, baru 11 BPD akan menerima pilot project program pembiayaan KPR BPD. Wilayah yang siap menerima kucuran pembiayaan adalah Jabodetabek, Jawa Timur, Yogyakarta, Kepulauan Riau dan Batam, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Utara.

“Harapan kami, selain meningkatkan kapasitas produksi atau pemenuhan suplai kehidupan perumahan dan pemukiman yang layak, juga dapat meningkatkan kemampuan pembiayaan dan pemasaran,” katanya. Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Asy’ari mengemukakan saat ini tercatat sekitar 4,6 juta keluarga yang belum memiliki rumah.

Namun, jelasnya, pemerintah siap membantu masyarakat yang ingin memperoleh hunian layak melalui produk BPD ini. “Pada tahun ini dana yang kami siapkan mencapai Rp2,5 triliun sebagai alokasi dana subsidi perumahan baru, dibandingkan tahun 2008 hanya sebesar Rp800 milyar,” ujarnya.