MAKASSAR: Keyakinan para pengembang terhadap prospek properti di Sulawesi Selatan kembali melambung tinggi setelah Expo REI 2009 membukukan transaksi Rp112 miliar. Ketua DPD Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Sulsel Jamaluddin Jafar mengatakan hampir semua anggota organisasi tersebut tidak menyangka Expo REI bakal mencetak transaksi melampaui sasaran.
Angka Rp112 miliar bahkan melebihi target sebelumnya Rp90 miliar dan pencapaian pada Expo REI tahun sebelumnya yang hanya Rp80 miliar. Jamaluddin mengatakan perkembangan itu menunjukkan daya beli masyarakat masih tinggi. Minat membeli rumah, kata dia, bahkan tampaknya meningkat seiring kecenderungan turunnya bunga kredit pemilikan rumah (KPR). “Ini bukti daya beli masyarakat di Sulsel masih besar. Penurunan pada 4 bulan terakhir tahun 2008 kelihatannya terjadi karena mereka menunggu momen yang tepat saat bunga KPR turun,” katanya, kemarin.
Menurutnya, arah angin mulai beralih ke sisi para pengembang. Di samping bunga KPR turun, harga bahan bangunan dan ongkos produksi lainnya juga cenderung stabil bahkan menurun. “Harga besi dan bahan lainnya turun. Perbankan juga sangat antusias. Ini benar-benar membuat kami kembali optimistis, tak ada alasan untuk pesimis,” imbuhnya. Deputy Project Manager PT Ciputra Fajar Mitra Lauw Hendra mengemukakan cukup terkejut penjualan dalam Expo REI 2009 sangat tinggi.
“Kami tidak ikut ekspo itu, namun ikut senang karena menunjukkan bisnis properti di Makassar memang tidak ada krisis,” ujarnya. PT Ciputra Fajar Mitra merupakan unit pemasaran Grup Ciputra yang berencana membangun kawasan perumahan elit seluas 30 hektare mulai tahun ini di kota itu. Diperkirakan, perumahan Ciputra memiliki 600 unit rumah dua lantai seharga paling murah Rp800 juta.
Hendra mengungkapkan sejauh ini pemesanan perumahan Ciputra lewat broker juga melampaui prediksi. Pengembang nasional tersebut baru akan menawarkan perumahannya secara resmi kepada publik mulai pertengahan bulan ini. Chief Executive Group Business Property Bosowa Safran Yusri mengutarakan bisnis properti di Sulsel tetap prospektif khususnya segmen menengah kecil. Hambatan, kata dia, akan muncul dari tingkat suku bunga dan ketersediaan KPR.
Bunga khusus
Manajer Pameran PT Debindo Megapromo Basri Ahmad selaku pelaksana Expo REI 2009 menduga membludaknya permintaan rumah disebabkan bank peserta pameran memberikan bunga khusus hingga 11,75%.
Total rumah yang terjual selama ekspo tercatat sebanyak 310 unit, meliputi 5 unit rumah toko (ruko), 50 rumah sederhana (RSh), dan selebihnya tipe lain. Jamaluddin Jafar menambahkan DPD REI Sulsel optimistis tahun 2009 REI akan mampu mencapai target pembangunan rumah baru di sini sebanyak 15.000 unit.
Angka Rp112 miliar bahkan melebihi target sebelumnya Rp90 miliar dan pencapaian pada Expo REI tahun sebelumnya yang hanya Rp80 miliar. Jamaluddin mengatakan perkembangan itu menunjukkan daya beli masyarakat masih tinggi. Minat membeli rumah, kata dia, bahkan tampaknya meningkat seiring kecenderungan turunnya bunga kredit pemilikan rumah (KPR). “Ini bukti daya beli masyarakat di Sulsel masih besar. Penurunan pada 4 bulan terakhir tahun 2008 kelihatannya terjadi karena mereka menunggu momen yang tepat saat bunga KPR turun,” katanya, kemarin.
Menurutnya, arah angin mulai beralih ke sisi para pengembang. Di samping bunga KPR turun, harga bahan bangunan dan ongkos produksi lainnya juga cenderung stabil bahkan menurun. “Harga besi dan bahan lainnya turun. Perbankan juga sangat antusias. Ini benar-benar membuat kami kembali optimistis, tak ada alasan untuk pesimis,” imbuhnya. Deputy Project Manager PT Ciputra Fajar Mitra Lauw Hendra mengemukakan cukup terkejut penjualan dalam Expo REI 2009 sangat tinggi.
“Kami tidak ikut ekspo itu, namun ikut senang karena menunjukkan bisnis properti di Makassar memang tidak ada krisis,” ujarnya. PT Ciputra Fajar Mitra merupakan unit pemasaran Grup Ciputra yang berencana membangun kawasan perumahan elit seluas 30 hektare mulai tahun ini di kota itu. Diperkirakan, perumahan Ciputra memiliki 600 unit rumah dua lantai seharga paling murah Rp800 juta.
Hendra mengungkapkan sejauh ini pemesanan perumahan Ciputra lewat broker juga melampaui prediksi. Pengembang nasional tersebut baru akan menawarkan perumahannya secara resmi kepada publik mulai pertengahan bulan ini. Chief Executive Group Business Property Bosowa Safran Yusri mengutarakan bisnis properti di Sulsel tetap prospektif khususnya segmen menengah kecil. Hambatan, kata dia, akan muncul dari tingkat suku bunga dan ketersediaan KPR.
Bunga khusus
Manajer Pameran PT Debindo Megapromo Basri Ahmad selaku pelaksana Expo REI 2009 menduga membludaknya permintaan rumah disebabkan bank peserta pameran memberikan bunga khusus hingga 11,75%.
Total rumah yang terjual selama ekspo tercatat sebanyak 310 unit, meliputi 5 unit rumah toko (ruko), 50 rumah sederhana (RSh), dan selebihnya tipe lain. Jamaluddin Jafar menambahkan DPD REI Sulsel optimistis tahun 2009 REI akan mampu mencapai target pembangunan rumah baru di sini sebanyak 15.000 unit.