MAKASSAR: PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) memperkuat jejaring bisnis selular di KTI dengan memperbanyak mobile showroom dan service center. Upaya ini untuk meningkatkan penjualan handset GSM dengan target pangsa pasar 5%-7%.
“Secara nasional bisnis LG di selular masih kecil, namun kami optimistis mampu mempertahankan posisi penjualan selular. Tahun ini kami fokus meningkatkan penjualan di kelas middle up,” kata Trade Marketing Manager LG Mobile Communications Indonesia (LGMCI) Andy Tanamas di sela pembukaan mobile showroom dan service center ke-18 di MTC Karebosi Makassar, kemarin. Upaya memperluas jejaring bisnis, ungkap Andy, dengan penetrasi pasar tiga metode melalui showroom, service center, dan promosi.
Dia mengatakan, 70% - 80% transaksi terbesar produk LG terjadi di diler yang berlokasi di pusat perdagangan dan mal-mal. Komitmen LGMCI untuk meningkatkan penjualan dengan mempersiapkan 10-15 tipe handset GSM baru yang akan meramaikan pasaran selular.
Perluasan jejaring bisnis selular di kelas menengah, kata dia, berdasarkan pencapaian target pangsa pasar nasional tahun 2008 sebesar 4%, dengan kontribusi penjualan kelas pemula 50%-60%, menengah atas 30%-35%, dan atas 5%-10%. Komposisi kontribusi tersebut, menjadi tolak ukur pihak LGMCI untuk memperkuat penjualan handset.
Selain itu, LGMCI juga memperluas jumlah kantor cabang yang sudah mencapai 21 kantor, a.l. di Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, dan Palembang. Selain itu, Jambi, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Makassar. Sedangkan untuk layanan pelanggan, LG memiliki 160 service center, terdiri dari 19 direct service center, 10 direct service station, satu showroom beserta service center monitor.
Di samping itu, 114 consumer product authorized service center, termasuk 18 divisi LG mobile showroom dan service center. Andy menambahkan LGMCI juga terus mengembangkan teknologi terbaru yang dibenamkan di semua produk selular, di antaranya pemanfaatan layar sentuh dan sistem papan ketik manual.
Teknologi yang dikembangkan tersebut, kata Andy, didukung tiga Mobile Operation System (MOS), yakni MOS Symbian, Java, dan Microsoft Windows Mobile 6.0/6.1. Dari tiga MOS itu, hanya Java yang menjadi andalan dalam mendukung teknologi selular yang dikembangkan LGMCI.
Pemanfaatan MOS Java di semua produk LGMCI sudah mencapai 90% mulai dari papan ketik sampai layar sentuh. Sementara Symbian dan Windows Mobile hanya disuntikkan di produk tertentu khususnya kelas atas.
“Secara nasional bisnis LG di selular masih kecil, namun kami optimistis mampu mempertahankan posisi penjualan selular. Tahun ini kami fokus meningkatkan penjualan di kelas middle up,” kata Trade Marketing Manager LG Mobile Communications Indonesia (LGMCI) Andy Tanamas di sela pembukaan mobile showroom dan service center ke-18 di MTC Karebosi Makassar, kemarin. Upaya memperluas jejaring bisnis, ungkap Andy, dengan penetrasi pasar tiga metode melalui showroom, service center, dan promosi.
Dia mengatakan, 70% - 80% transaksi terbesar produk LG terjadi di diler yang berlokasi di pusat perdagangan dan mal-mal. Komitmen LGMCI untuk meningkatkan penjualan dengan mempersiapkan 10-15 tipe handset GSM baru yang akan meramaikan pasaran selular.
Perluasan jejaring bisnis selular di kelas menengah, kata dia, berdasarkan pencapaian target pangsa pasar nasional tahun 2008 sebesar 4%, dengan kontribusi penjualan kelas pemula 50%-60%, menengah atas 30%-35%, dan atas 5%-10%. Komposisi kontribusi tersebut, menjadi tolak ukur pihak LGMCI untuk memperkuat penjualan handset.
Selain itu, LGMCI juga memperluas jumlah kantor cabang yang sudah mencapai 21 kantor, a.l. di Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, dan Palembang. Selain itu, Jambi, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Makassar. Sedangkan untuk layanan pelanggan, LG memiliki 160 service center, terdiri dari 19 direct service center, 10 direct service station, satu showroom beserta service center monitor.
Di samping itu, 114 consumer product authorized service center, termasuk 18 divisi LG mobile showroom dan service center. Andy menambahkan LGMCI juga terus mengembangkan teknologi terbaru yang dibenamkan di semua produk selular, di antaranya pemanfaatan layar sentuh dan sistem papan ketik manual.
Teknologi yang dikembangkan tersebut, kata Andy, didukung tiga Mobile Operation System (MOS), yakni MOS Symbian, Java, dan Microsoft Windows Mobile 6.0/6.1. Dari tiga MOS itu, hanya Java yang menjadi andalan dalam mendukung teknologi selular yang dikembangkan LGMCI.
Pemanfaatan MOS Java di semua produk LGMCI sudah mencapai 90% mulai dari papan ketik sampai layar sentuh. Sementara Symbian dan Windows Mobile hanya disuntikkan di produk tertentu khususnya kelas atas.