Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Maret 24, 2009

Kayu sitaan bernilai Rp700 juta mubazir

MAKASSAR: Ratusan kubik kayu sitaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulsel sejak tiga tahun lalu tak dapat dimanfaatkan sebab rusak dimakan rayap. Kayu sitaan itu mubazir karena hanya ditumpuk di pinggir kantor BKSDA Jl. Perintis Kemerdekaan, Makassar. Kepala BKSDA Pallennery membenarkan hal tersbut. Dia sangat menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah, padahal nilai kayu sitaan mencapai Rp700 juta.

“Saya sudah lima kali menyurat ke Pengadilan Negeri Makassar untuk menyelesaikan kasus ini, tapi tidak ditanggapi,” kata Pallennery, kemarin. Kayu sitaan yang ditumpuk itu, sebagian besar adalah balok berukuran besar dari kayu mahoni, jati, meranti, dan kayu bulat besar seperti pinus dan beberapa jenis lainnya.

Menurut ketentuan, hasil alam yang disita harus mendapat pengesahan status dari pengadilan. Setelah penetapan pengadilan maka barang ilegal tersebut dapat dilelang. Ironisnya, tumpukan kayu sitaan tersebut sudah ada sejak awal 2006, namun tak punya status yang jelas. Di lain sisi, Pallennery mengeluhkan anggaran untuk BKSDA 2009 hanya dialokasikan Rp16 miliar, padahal normalnya Rp24 miliar, termasuk gaji pegawai. Dia mengatakan, anggaran tersebut sebanding dengan luas wilayah konservasi 200.000 hektare yang harus dilindungi. Bahkan untuk kawasan air dan darat telah rusak antara 10%-15%.

Dia mencontohkan kawasan konservasi Malino yang telah dibanguni rumah penduduk dan villa. Seharusnya, kawasan ini bebas dari pemukiman sesuai UU No.5 tahun 1999.

.