Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Jumat, Maret 27, 2009

Sulteng bertekad jadi penghasil rumput laut

PALU: Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bertekad menjadikan daerah ini sebagai penghasil utama rumput laut nasional dan dunia pada tahun 2011. Karena itu berbagai program akan dilakukan untuk mewujudkan Sulteng sebagai provinsi rumput laut. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjo mengatakan Sulteng memiliki potensi budidaya rumput laut seluas 106.000 hektare yang baru dimanfaatkan 4.000 ha.

Dengan potensi budidaya terbesar di Indonesia, Sulteng bisa menjadi penyokong utama mewujudkan Indonesia produsen rumput laut terbesar di dunia pada 2012. Dia menjelaskan potensi budidaya rumput laut Sulteng telah dibagi tiga klaster untuk memudahkan pengembangan yakni, klaster Selat Makassar mencakup Kabupaten Buol, Tolitoli, Donggala, dan Kota Palu; klaster Teluk Tomini meliputi Kabupaten Parigi, Poso, Tojo Unauna, dan sebagian wilayah Kabupaten Banggai.

“Selanjutnya klaster Teluk Tolo dengan Kabupaten Morowali, Banggai Kepulauan, dan sebagian Banggai,” kata Hasanuddin di Palu, Rabu.
Tahun ini dikembangkan budidaya rumput laut seluas 4.000 ha di Kabupaten Tojo Unauna dengan menggunakan pola inti plasma dan memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR).

Pengembangan usaha rumput laut di klaster Teluk Tomini ini juga berbasis polisi masyarakat (polmas). Artinya anggota polmas yang berada di kawasan budidaya dilibatkan sebagai pendamping kelompok tani. Kerja sama ini dilatari anggota polmas dapat berinovasi dan mentransformasi pengetahuan, bertugas membina mental spiritual masyarakat, dan menjadi jaminan bagi investor.

“Pengembangan rumput laut berbasis polisi ini merupakan pertama di Indonesia. Program ini selain menyejahterakan masyarakat, juga menekan angka kriminal. Dalam waktu dekat puluhan anggota polmas akan dilatih soal rumput laut,” katanya. Lebih lanjut, Hasanuddin mengatakan Dinas Kelautan dan Perikanan menyalurkan anggaran sekitar Rp7 miliar untuk menyubsidi benih dan bantuan sosial bagi petani rumput laut pada tahun ini.

Anggaran Rp7 miliar tersebut akan membuka budidaya baru seluas 3.500 ha yang dikelola 14.000 kepala keluarga.Hingga akhir tahun 2009, budidaya rumput laut di Sulteng telah mencapai 11.500 ha. Luas tersebut belum termasuk budidaya yang dilakukan masyarakat secara mandiri tanpa stimulus dari pemerintah.

Pada 2008, dengan luas lahan budidaya 4.000 ha menghasilkan 38.000 ton rumput laut kering, Sulteng menempati urutan ketiga produsen nasional terbesar setelah Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. .