Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, Maret 23, 2009

Kabel bawah laut Sulka segera rampung

MAKASSAR:Kualitas layanan telekomunikasi di Sulawesi mulai April 2009 akan setara dengan kota besar di Jawa menyusul rampungnya proyek kabel bawah laut atau integrasi optik sepanjang 3.139 km dari Sulawesi ke Kalimantan. General Manager PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Divre VII Network Regional KTI, Herlan Wijanarko, menjelaskan pembangunan transmisi Sulawesi-Kalimantan (Sulka) tersebut rampung akhir Maret ini.

Proyek Sulka menggunakan teknologi transmisi dense wavelength division multiplexing (DWDM) yang menelan anggaran Rp379 miliar.
Dia menjelaskan, teknologi DWDM itu berkapasitas di atas 400 gigabyte atau 40 lambda setara 40 x 60 STM-1 yang memiliki kecepatan tanpa batas (unlimited). Dengan rampungnya proyek Sulka, Sulawesi akan memiliki jaringan backbone berkualitas tinggi setara kota besar di Jawa.

Jaringan kabel optik bawah laut di Sulawesi, ungkap dia, terbagi dalam Sulawesi Ring-1 yang meliputi Makassar-Parepare-Watampone-Bulukumba-Makassar.
Selain itu, Sulawesi Ring-2 dari Parepare-Palopo-Parigi-Palu-Majene-Mamuju-Pinrang-Parepare dan Tail Sulawesi Utara menyambungkan Parigi-Gorontalo-Manado. Jaringan serat optik Sulawesi, tutur dia, akan langsung tersambung dengan Pulau Kalimantan. Saat ini pekerjaan pembangunan itu, sudah mencapai 86%.

“Frekuensi telekomunikasi yang padat di Sulawesi akan dapat teratasi. Ini saling mendukung antara kualitas jaringan satelit di angkasa dan di darat, sehingga membuat layanan telkom di KTI makin tangguh,” ungkap Herlan, pekan lalu. Dia menegaskan, proyek serat optik akan menggantikan teknologi radio gelombang mikro yang selama ini masih digunakan di Kalimantan dan Sulawesi.

Staf Divisi Komunikasi Telkom Divre VII Heru Widodo menjelaskan rampungnya jaringan Sulka akan membuat layanan Telkomsel dan Telkom Flexi lebih baik. Dia mengaku saluran backbone tersebut untuk sementara tidak dikomersialkan kepada operator telekomunikasi lain di Indonesia.