Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Maret 10, 2009

Sriwijaya Air buka rute Makassar-Ternate-Sorong

MAKASSAR: Maskapai penerba­ngan Sriwijaya Air memperluas jangkauan terbang di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan membuka rute baru Makassar – Ternate dan Makassar – Sorong mulai April 2009.

Distrik Manager Sriwijaya Air Makassar, Ismihadi, mengatakan rencana tersebut merupakan komitmen Sriwijaya Air untuk melayani penerbangan masyarakat di KTI, khususnya dengan menggunakan pesawat jenis Boeing 737 – 200, 737 – 300 atau 737 – 400 dengan kapasitas 125 – 167 seat.

“Saat ini Sriwijaya Air yang memiliki 20 armada yang melayani kota-kota di KTI yakni Kendari, Gorontalo, Palu, dan Ambon dengan Bandara Sultan Hasanuddin sebagai flight hub,” kata Ismihadi kepada Bisnis di Makassar, kemarin.
ncanakan penerbangi ke semua kota besar di KTI dengan menggunakan pesawat Boeing karena dinilai lebih sesuai dan ekonomis. Sejak beroperasinya Bandara Hasanuddin penerbangan di KTI meningkat pesat. Karena itu, lanjut­ dia, Sriwijaya Air kembali membuka pe­nerbangan pagi untuk rute baru Makassar-Ternate-Sorong.

Dia menjelaskan penambahan rute penerbangan ke Ternate dan Sorong tidak lepas dari kebutuhan­ masyarakat di KTI yang kian tinggi. Hal itu terlihat dari frekwensi penerbangan di KTI mencapai delapan flight per hari secara rotasi mulai pagi, siang dan malam. Menurut dia Sriwijaya air juga akan menjadikan Makassar seba­gai hub penting penerbangan di wilayah barat.

Dia mengaku manajemen Sriwijaya Air juga berencana membuka rute penerbangan Makassar–Mana­do dan Makassar - Yogyakarta. Dengan demikian ada empat rute baru yang akan melakukan penerbangan dari Makassar dalam tahun 2009. “Pembangunan di KTI sangat pesat sehingga pelayanan penerba­ngan harus ditingkatkan dengan terus melakukan penambahan rute penerbangan. Kami melihat masih banyak kota yang belum digarap maskapai penerbangan,” ungkap dia.

Ismihadi menjelaskan, keputu­san manajemen Sriwijaya Air me­­nggarap KTI tidak lepas dari low factor yang mencapai 90% di Sulawesi dan 80% di Ambon yang diperoleh di tahun 2008. Low factor di KTI tersebut, ucap dia lebih tinggi dibandingkan penerbangan ke Jakarta dan Surabaya yang berkisar 85%.

Dia memprediksi tahun 2009 low factor di KTI di atas 90% karena semakin banyak rute penerbangan yang akan terbuka. Selain itu Sriwijaya Air menjamin harga tiket kompetitif dengan maskapai penerbangan swasta lain. “Kami selalu menentukan harga tiket tergantung kondisi apakah low session atau high session . Namun kami menjamin harga tiket tidak membebani konsumen karena tiap maskapai bersaing memberikan harga termurah,” katanya.