Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Kamis, Maret 19, 2009

Maluku permudah izin investasi

AMBON: Pemerintah Provinsi Maluku tengah berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menggaet calon investor asing maupun dalam negeri. Kepala Badan Penanaman Mo­­dal Daerah (BPMD) Maluku Abdul Rahman Soumena me­­nga­­takan sesuai UU No.25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, penciptaan iklim investasi ter­­masuk di daerah tidak bisa dita­­war lagi. Perbaikan iklim investasi meliputi aspek keamanan, infrastruktur pendukung, dan kemudahan perizinan.

“Kondisi keamanan di Maluku sudah kondusif. Jadi kami mendorong perbaikan iklim investasi berupa kemudahan izin dan menyiapkan infrastruktur pendukung lainnya,” kata Sou­mena kepada Bisnis di Ambon, baru-baru ini. Menurut Soumena, meskipun baru lepas dari konflik namun penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) telah menunjukkan tren meningkat.

“PMDN saat ini sudah terealisasi 24 proyek dengan nilai investasi Rp3,03 miliar. Sedangkan untuk PMA terealisasi 17 proyek dengan nilai US$347 juta,” ungkapnya. Hal itu, tambah Soumena, menunjukkan iklim investasi di Maluku mulai membaik. Apalagi, sejumlah sektor unggulan seperti perikanan, pariwisata, dan per­tambangan memiliki potensi cukup besar.

Soumena mengaku instansinya telah melakukan sejumlah te­­robosan, terutama melalui ko­­or­­dinasi dengan instansi lain­­ untuk memudahkan dan mem­­percepat birokrasi perizinan. “Kemudahan izin sudah kami lakukan dengan membuka sistem pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) yang melibatkan delapan instansi teknis. Tujuannya memangkas panjangnya mata rantai birokrasi yang dapat menyulitkan investor,” tandasnya.

Delapan instansi teknis itu adalah Dinas Perikanan, Pertambangan, Pertanian, Kehutanan, Koperasi dan UKM, Sumber Daya Mineral, Tenaga Kerja, serta Perindustrian dan Perdagangan. Dia menambahkan, untuk menumbuhkan iklim investasi salah satu jalan yang diusahakan yakni meningkatkan kunjungan wisatawan di Maluku.

Potensi wisata di daerah tersebut sangat menarik, terutama Pulau Banda Neira yang sementara dikembangkan sebagai tujuan wisata bahari, sejarah, dan budaya. “Untuk itu, kami mengupaya-kan pembukaan rute maskapai penerbangan nasional Garuda Airlines ke Maluku. Saya sudah kontak dirutnya dan sedang diupayakan,” tandas Soumena.

Sementara di bidang perikanan, Soumena mengatakan sedang dipacu pembenahan infrastruktur 12 pelabuhan agar laik sebagai pelabuhan ekspor. Menurutnya, empat pelabuhan perikanan sa­­­rananya sudah dinyatakan laik, yakni Pelabuhan Tual, PPN Ambon, Aru, dan Buru.

Investor tambang
Dari Sulawesi Tengah, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Buol, Ahmad Batalipu, mengatakan tiga investor kini sedang menggarap potensi tambang di daerahnya. “Tiga investor sudah melakukan eksplorasi potensi tambang, dua di antaranya tengah memasuki tahapan eksploitasi. Tiga investor ini telah memiliki izin resmi dari Pemkab Buol,” ujar Ahmad, kemarin.

Dia menyebut tiga investor itu masing-masing PT Bina Lahan Pratiwi dan PT Sumber Mineral Indonesia yang melakukan eksplorasi tembaga di Kecamatan Paleleh, serta PT Mineral Jaya Utama mengeksplorasi bijih besi. ”Kami berharap dengan di­­mulainya ekploitasi, ke depan pendapatan daerah bisa meningkat lagi dari sektor pertambangan setelah dilakukan bagi hasil,” ujarnya.

Ditanya apakah masih ada investor lainnya di bidang per­­tambangan, Ahmad menga­takan belum membuka pintu bagi investor lain selain ketiga investor yang telah ada. Dia beralasan, bila terlalu banyak investor yang masuk dikhawatirkan dapat menimbulkan sengketa lahan serta kerusakan lingkungan.

“Kami tidak menolak investor baru, tetapi kami masih menunggu hasil eksploitasi dari investor yang ada dulu,” katanya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buol tahun 2008 menyebutkan realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) tahun 2007 Rp20,5 miliar, Rp18,9 miliar bersumber dari sektor pertambangan.