Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Jumat, Maret 06, 2009

Bunga linkage BPR sulit turun

MAKASSAR: Permintaan kalangan bank perkreditan rakyat (BPR) agar bank umum segera menurunkan bunga kredit penerusan (linkage program) masih sulit dipenuhi dalam waktu dekat kendati pekan ini Bank Indonesia kembali memangkas BI rate. Pihak bank umum beralasan perbankan nasional kini masih dalam situasi abnormal seiring belum lancarnya aliran likuiditas di pasar. Situasi itu membuat BI rate bukan lagi satu-satunya acuan penentuan bunga komersial.

Pemimpin Bank BNI Tbk Wilayah VII Bambang Kuncoro mengatakan dalam satu semester terakhir, perbankan dalam penentuan bunga lebih mengacu pada biaya dana yang dikeluarkan, bukan semata BI rate. “Itu sebabnya tidak semudah itu begitu BI rate turun, bunga bank termasuk linkage program bisa langsung diturunkan. Perlu waktu karena acuannya lebih ke biaya dana,” kata Bambang, kemarin.

Sejumlah BPR di Sulsel pada Rabu (4 Maret) mendesak bank umum segera menurunkan bunga kredit penerusan dengan dalih BI rate kembali dipotong hingga 50 basis poin menjadi 7,75%. Pemangkasan BI rate itu merupakan keempat kalinya berturut-turut sejak Desember 2008, yang totalnya mencapai 175 bsp. Dalam tiga bulan pertama 2009, bank sentral rutin menggunting bunga acuan 50 bsp per bulan.

BI menilai pemangkasan bunga 50 bsp yang melampaui ekspektasi pelaku pasar itu perlu untuk membantu melancarkan likuiditas termasuk pasar uang antarbank. Pasalnya, meski BI rate telah diskon 175 bsp sejak Desember, bunga kredit bank umum belum turun signifikan. Para bankir berkilah biaya dana mahal.

Kepala Cabang Bank BCA Tbk Makassar Hendrik Sia menuturkan BPR tak perlu khawatir. Bunga linkage, katanya, pasti segera turun apabila aliran likuiditas makin cair.
Masalah-nya, tambah Hendrik, perbankan harus ekstra hati-hati mengambil keputusan bisnis terutama dalam penentuan bunga. Hampir semua bank di Tanah Air, ujarnya, masih memusatkan perhatian pada pengumpulan dana pihak ketiga.

“Tetapi kalau di BCA, bunga linkage mendapat range terendah alias kami beri bunga khusus,” jelasnya. Bank swasta nasional ini menyalurkan kredit penerus-an kepada beberapa BPR di Makassar dan Maros. Bambang Kuncoro mengemukakan bank umum biasanya mengenakan tingkat bunga penerusan yang mirip dengan kredit komersial kepada debitor non bank/lembaga keuangan. Menurutnya, bunga linkage pasti turun mengikuti arah penurunan bunga komersial.

“Sekarang semua bank harus bisa efisien. Kalau teman-teman BPR memutuskan tidak ambil linkage, mereka bisa cari dana sendiri misalnya deposito,” tukasnya.
Direktur Utama PT BPR Hasa Mitra I Nyoman Supartha mengatakan hanya BPR besar yang kuat mencari sumber dana sen-diri dan cukup menarik bagi nasabah. BPR biasanya mengiming-imingi nasabah dengan bunga tinggi.