Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, Maret 23, 2009

Kapet Seram tawarkan lima proyek investasi

AMBON:Guna menarik minat pemerintah pusat dan investor, Badan Pengelola Kapet Seram menawarkan prospektus proyek lima proyek investasi unggulan yang bisa dikembangkan di kawasan itu. Lima proyek itu meliputi pengembangan industri biofuel, biodiesel, budidaya rumput laut, budidaya pohon jati, serta usaha perikanan tangkap ikan dengan bagan perahu.

Proyek investasi akan dilaksanakan melalui tahap persiapan meliputi penyiapan administratif dan kelembagaan, tahap pembangunan pabrik hingga tahap produksi dan pemasaran. “Sedangkan berbagai infrastruktur dan fasilitas untuk berbagai kegiatan pada loka-si yang ada secara berangsur-angsur akan segera dipersiapkan,” kata Direktur Utama BP Kapet Seram Pieter Mustamu di Ambon, kemarin.

Selain potensi bidang perikanan seperti perikanan tangkap ikan dan budidaya rumput laut yang menjanjikan, prospektus proyek tersebut menyajikan peluang potensi pengembangan industri biofuel dan biodiesel.

“Kedua proyek tersebut sebagai jenis bahan bakar nabati (BBN) yang perlu dikembangkan untuk mengantisipasi krisis energi bahan bakar minyak (BBM) di masa akan datang,” tandas Mustamu.Menurutnya, peluang pengembangan industri biofuel dan biodiesel cukup besar karena ketersediaan bahan baku cukup banyak. Bahan baku tersebut, lanjut Mustamu, meliputi sagu, kelapa, ubi kayu dan ubi jalar, aren, dan jarak pagar.

Biaya proyek diperkirakan mencapai Rp4 miliar untuk biodiesel berbahan baku kelapa dengan kemampuan produksi 3 ton per hari. Sedangkan untuk investasi bioetanol dari aren dengan kapasitas produksi 75.00 nira aren per hari membutuhkan Rp3 miliar.Selain itu, tambah Mustamu, investasi di bidang kehutanan di Kabupaten Seram Bagian Barat sangat memiliki prospek karena kondisi lahan tersedia dan iklim yang sesuai untuk pengembangan tanaman pohon jati.

Berdasarkan data Dinas Kehutanan Kabupaten Seram Bagian Barat luas lahan kering di daerah itu sebesar 232.805 hektare, dan luas lahan terbuka sebesar 60.809 hektare. Direncanakan proyek budidaya pohon jati dilaksanakan selama 15 tahun dengan perkiraan biaya investasi sekitar Rp150 juta.