Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Kamis, Maret 19, 2009

Pelindo IV cari pinjaman Rp395 miliar

MAKASSAR: PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) kemungkinan besar akan mencari sumber pendanaan belanja modal tahun depan sebesar Rp395 miliar dari pinjaman BUMN kepelabuhanan lainnya. Direktur Keuangan Pelindo IV Mulyono mengatakan pinjaman bank serta penerbitan obligasi juga masuk opsi, namun apabila indikator yang dipakai efisiensi biaya, maka mencari sumber dari sesama Pelindo jauh lebih murah.

Dia menjelaskan perseroan memproyeksikan belanja modal hingga Rp500 miliar pada 2010, dengan Rp395 miliar dari sumber eksternal. Dana itu akan digunakan untuk proyek konstruksi terminal peti kemas (TPK) Kariangau, penambahan alat produksi, perawatan (repowering) kapal tunda, dan lainnya.

Pemerintah tengah menggodok penggabungan empat Pelindo serta PT Rukindo dalam wujud holding BUMN kepelabuhanan. Mulyono mengatakan jika jadi terbentuk, Pelindo IV dapat memakai dana holding untuk investasi. Namun, bila pembentukan molor atau belum terwujud tahun depan, pihaknya masih dapat mengupayakan pinjaman dari Pelindo lain.


“Rp395 miliar itu untuk TPK Kariangau yang kami harapkan selesai konstruksi 2010. Opsi memakai dana integrasi Pelindo akan lebih murah,” ungkap Mulyono kepada Bisnis di Makassar, kemarin. Pelindo IV mengelola 22 pelabuhan di kawasan timur Indonesia. Belanja modalnya terus naik setidaknya dalam lima tahun terakhir mengikuti laju realisasi trafik dan kegiatan usaha yang cukup pesat.

Tahun lalu perseroan tercatat menggelontorkan Rp150,2 miliar untuk investasi, dengan sekitar Rp20 miliar mengucur ke proyek Kariangau. Belanja modal 2008 meroket hampir 90% terhadap tahun sebelumnya.Secara drastis, Pelindo IV hanya membelanjakan tak lebih dari Rp10 miliar untuk investasi pada lima tahun lalu, tepatnya 2004.
“Dulu perawatan dermaga dan alat produksi sangat kurang. Tetapi dengan kenaikan pendapatan dan trafik, kami terus menaikkan investasi,” urai Mulyono.

Pada 2008, BUMN ini mendulang laba sebelum pajak sekitar Rp201 miliar, jauh melampaui target Rp170 miliar (unaudited).Laba tahun 2008 juga tumbuh sekitar 34% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp151 miliar.

Trafik stagnan

Pada kesempatan yang sama, Mulyono mengungkapkan perseroan memprediksi trafik peti kemas, kapal, barang, maupun penumpang tahun ini di KTI cenderung stagnan. Meski demikian, dia mengaku masih optimis pertumbuhan laba khususnya dari sisi peti kemas dan barang sebab mayoritas pengiriman di KTI adalah barang konsumsi.
“Dalam penyusunan rencana kerja 2009, kami sudah memasukkan faktor trafik yang diperkirakan flat. Pelindo akan menyiasati dengan menggali sumber penerimaan baru dan menekan biaya,” katanya.

Arus barang di KTI khususnya peti kemas pada 2008 sebesar 1,03 juta teus hanya naik tipis 1% dibanding 2007. Trafik mulai melambat pada semester II 2008, sebab hingga semester I arus peti kemas masih naik 23%.