Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, Maret 02, 2009

Pemprov Maluku Gandeng Investor Cina

AMBON: Kinghope (Beijing) Invesment PTE. Ltd., perusahaan asal China, berminat melakukan kerja sama investasi di sektor energi, mineral, perikanan, perkebunan, dan sumber daya alam lainnya di Maluku. Gubernur Karel Albert Ralahalu bersama Wali Kota Ambon M.J. Papilaja, Kepala Dinas Pertambangan, Kepala BKPMD, dan Ketua Kadin Maluku pekan lalu memenuhi undangan Kinghope ke China.

Rombongan Pemprov mempresentasikan potensi investasi yang bisa didanai oleh investor asing. Seluruh biaya akomodasi dan transportasi hingga rombongan kembali ke Indonesia, ditanggung Kinghope. Kepala Bagian Humas Pemprov Maluku Semi Huwae mengatakan kedua pihak telah menandatangani nota kesepahaman (letter of intent) pada Rabu pekan lalu.

“Saya dikabari bahwa telah ditandatangani letter of intent antara Pemprov Maluku dan Kinghope yang juga melibatkan Pemerintah China,” kata dia, pekan lalu. Semi tidak merinci isi nota kesepahaman itu, termasuk berapa besar nilai investasi yang direncanakan. Namun, menurutnya, kemungkinan menyangkut rencana pembangunan dan pengembangan PLTU di Maluku.

Dia menjelaskan Kinghope berminat pada investasi kelistrikan karena melihat potensi pengembangan listrik tenaga uap cukup bagus di Maluku. Kinghope, kata Semi, telah mengunjungi Maluku pada tahun 2006 dan mereka memperlihatkan minat yang besar pada investasi di bidang kelistrikan.

Dalam surat undangannya, Kinghope menyatakan berminat menjajaki bisnis kelistrikan. Selain itu, sektor seperti energi, mineral, perikanan, perkebunan, dan sumber daya alam lainnya. Rencana kerja sama dengan investor China itu diharapkan menjadi stimulus iklim investasi di Maluku paska konflik tahun 2003 lalu.

Menurut data BKPMD Maluku, selama lima tahun belakangan terdapat 19 perusahaan asing yang merencanakan investasi di Maluku US$901 juta. Namun, hanya 8 perusahaan yang merealisasikan investasi sebesar US$46 juta.