Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Maret 03, 2009

Pelindo IV jajaki obligasi Rp200 miliar

MAKASSAR: PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp200 miliar pada tahun depan untuk mendanai belanja modal dan ekspansi usaha. Di samping itu, BUMN kepelabuhanan ini juga menjajaki pinjaman perbankan untuk kepentingan serupa.

Pelindo IV memproyeksikan belanja modal tahun 2010 dari sumber eksternal mencapai sekurangnya Rp200 miliar. Direktur Utama Pelindo IV Djarwo Surjanto mengatakan sebagian besar dana untuk belanja perseroan tahun depan akan digali dari pihak luar. Pasalnya, kata dia, dana internal perseroan telah dikuras cukup dalam untuk aktivitas usaha tahun ini.
Dia mengemukakan rencana penerbitan surat utang itu, apabila terwujud, akan menjadi pertama kali sepanjang sejarah perseroan. Selama ini BUMN tersebut terbiasa membiayai belanja modal dengan dana sendiri maupun pinjaman bank.
Opsi pinjaman bank pun sudah lama tidak ditempuh. Pelindo IV terakhir kali melunasi pinjaman bank pada 2007. “Kami sudah menyusun rencana jangka panjang 2010 di mana untuk belanja modal kami menjajaki penerbitan obligasi dan pinjaman bank. Nilai obligasi sekitar Rp200 miliar,” kata Djarwo kepada Bisnis, kemarin.

Menurutnya, Pelindo IV sejauh ini belum menunjuk pihak pelaksana penerbitan surat utang. Perseroan, tuturnya, masih punya waktu cukup panjang untuk menimbang segala kemungkinan termasuk menunjuk pelaksana penjamin emisi obligasi. Djarwo menjelaskan tahun ini dan beberapa tahun ke depan fokus perseroan adalah membenahi fasili­tas pelabuhan dengan menambah alat produksi khususnya untuk bongkar muat barang.

Rencananya, status sejumlah pelabuhan konvensional juga akan ditingkatkan agar benar-benar memadai untuk peti kemas. Tahun ini Pelindo IV menyiapkan belanja modal Rp260 miliar untuk mempercepat pembangunan terminal peti kemas Karingau. Selain itu, membeli luffing crane untuk dermaga konvensional Pantoloan di Kota Palu dan Pelabuhan Ambon.

Seluruh anggaran untuk aktivitas tersebut disisih­kan dari keuntungan bisnis tanpa mengambil sumber eksternal. Belanja modal Pelindo IV tahun lalu meningkat sekitar 50% dibandingkan dengan 2007. “Kami bisa membelanjakan hasil keuntungan itu karena Pelindo IV sejak tahun 2007 tidak mempu­nyai utang lagi. Namun tahun depan, kami harus mencari dana dari pihak lain,” papar Djarwo.

Banyak pilihan
Secara terpisah, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha Pelindo IV Max K. Lumempouw mengatakan pihaknya mempunyai sejumlah pilihan sumber dana untuk belanja modal dan ekspansi tahun depan. “Perkiraan kebutuhan investasi kami dari eksternal tahun 2010 sekitar Rp200 miliar. (Sumbernya)­ bisa dari sinergi Pelindo, dana holding, pinjaman bank, atau juga obligasi,” ujarnya.

Saat ini Pelindo IV mengelola 18 pelabuhan dan 1 unit terminal peti kemas di seluruh kawasan timur Indonesia (KTI). Arus peti kemas di KTI pada 2008 menembus 1,03 juta teus atau naik 1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 1,01 juta teus. Kenaikan amat tipis ini kontras dengan pencapaian pada 2007 yang melesat 35% dibanding 2006.

Sebenarnya, arus peti kemas di KTI hingga semester I 2008 masih meningkat sampai 23% apabila dikomparasi terhadap periode serupa tahun 2007. Kemerosotan arus barang terjadi secara cukup signifikan selama semester II.

Total pengiriman peti kemas selama semester II 2008 tercatat 522.180 teus, sedangkan pada periode sama tahun 2007 jumlahnya mencapai 606.211 teus. Dengan demikian, arus peti kemas Pelindo IV pada semester II 2008 anjlok 14%. Tahun ini Pelindo IV menargetkan raupan laba sekitar Rp200 miliar atau kira-kira sama dengan pencapaian tahun lalu.